Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Tempo)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan 1,2 juta vaksin yang didatangkan pertama ke Indonesia akan masuk masa kadaluarsa pada 25 Mei 2021.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, vaksin-vaksin tersebut saat ini sudah habis terpakai.
“Soal kadaluarsa, bapak ibu vaksin yang kadaluarsa sudah dekat itu, vaksin yang pertama kali kita datang di Desember yakni 1,2 juta bech, yang akan jatuh di bulan 25 Maret, dan catatan kami itu sudah terpakai semua,” kata Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (15/3).
Menteri Budi melanjutkan, vaksin jenis astrazeneca itu dipakai pada vaksinasi tahap pertama kepada para tenaga kesehatan (Nakes) di seluruh wilayah Indonesia, termasuk ke wilayah Papua yang sempat diberitakan gudangnya terbakar.
“Dalam catatan kami itu buat Nakes, dan kami masih cek di Papua. Jadi ada beberapa daera karena kami kirim itu ke 34 Provinsi, kami sedang konfrontasi lagi di Papua, tapi di luar Papua semua sudah pakai,” terangnya.
Rokok Elektronik Ancaman Bagi Generasi Muda
Sementara itu, untuk vaksin kedua dengan jumlah 1,8 juta masa kadaluarsa jatuh pada akhir bulan Mei 2021. Meski begitu, kata Menkes, vaksin-vaksin tersebut hampir selesai terpakai.
“Untuk 1,8 juta berikutnya itu masih nanti diakhir Mei, dan itupun sudah hampir semua terpakai karena itu untuk Nakes,” jelasnya.
Lebih jauh Menkes, vaksin dengan jenis astrazeneca ini waktu vaksinasi antara tahap pertama dan kedua harus menunggu selama 9-12 minggu. Untuk itu, pihak Kementerian Kesehatan masih menunggu hasil rilis dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait penggunaan vaksin astrazeneca ke depan.
“Karena kritik itu lebih pada (astrazaneca), padahal di suntikan itu antara 9-12 minggu, jadi masih ditunggu rilis dari BPOM,” tutupnya.
KEYWORD :Kemenkes Budi Gunadi Sadikin Vaksin Kadaluarsa Astrazeneca Komisi IX DPR
