Sabtu, 27/04/2024 04:51 WIB

Dukung Vokasi Indonesia, Kemenperin Apresiasi APOLIN

Industri oleochemical di Indonesia saat ini memiliki kapasitas 11,3 juta ton per tahun dan nomenklatur Fatty acid methyl ester (Fame) memiliki kapasitas dua juta ton per tahun.

Politeknik ATI Padang akan melakukan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), Senin (22/2). (Foto Politeknik ATI Padang)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Arus Gunawan mengapresiasi Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) yang telah mendukung program vokasi di Indonesia khususnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten. 

"Kami sampaikan apresiadi dan terima kasih kepada APOLIN dan industri terkait atas komitmennya dan kerja samanya dalam mendukung program vokasi di Indonesia khususnya dalam menyiapkan SDM industri yang kompeten," ujar dia sela Penandatangan MoU antara Politeknik ATI Padang dengan APOLIN secara daring, Senin (22/2).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menjalankan berbagai program dalam upaya pengembangan SDM industri kompeten. Langkah strategis itu antara lain melalui pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang menerapkan sistem ganda (praktik dan teori).

Selain itu, Kemenperin juga telah meluncurkan program link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri di beberapa wilayah Indonesia. Selanjutnya, diklat 3in1, pembangunan infrastruktur dan sertifikasi kompetensi, serta mencetak SDM industri 4.0.

"Kemenperin melalui 21 unit pendikakan vokasi, yang terdiri dari sembilan SMK dan 12 perguruan tinggi terus didorong menyelenggarakan pendidikan dual system, pendidikan keahlian yang memadukan antara program pendidikan di sekolah dan industri pada tingkat keahlian," jelas dia.

Model dual system ini melibatkan industri secara aktif mulai dari penyusunan program studi dan kurikulum, penyediaan tenaga pengajar, rekrutmen siswa, penyediaan sarana pembelajaran workshop dan laboratorium, praktek kerja industri dan penyerapan lulusan.

"Semoga Melalui penadatanganan kerja sama ini dapat dilanjutakan dengan pemutaakhiran kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mulai mempertimbangan menggunakan lulusan dari Politeknik ATI Padang sehingga terjadi jejaring," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum APOLIN, Rapolo Hutabarat mengatakan, dunia pendidikan, industri dan pemerintah menjadi suatu keharusan dalam mencari terobosan untuk menghasilkan SDM yang handal, menciptakan teknologi yang maju dan menghasilkan bebagai produk bernilai tambah tinggi serta kompetitif.

Dia menjelaskan, industri oleochemical di Indonesia saat ini memiliki kapasitas 11,3 juta ton per tahun dan nomenklatur Fatty acid methyl ester (Fame) memiliki kapasitas dua juta ton per tahun.

"Dengan kata lain total kapasitas oleochemical Indonesia saat ini telah mencapai sebesar 23,3 juta ton per tahun.  Ini merupakan kapasitas terbesar di dunia yang berbasis baku minyak sawit," ujar dia.

Dia menambahkan produk-produk oleochemical Indonesia saat Ini terdiri dari lima kelompok utama, fatty acid, fatty alcohol, metil ester, gliserol dan soap noodle. Berbagai turunan dari kelompok utama tersebut tahun 2020 telah diekspor ke berbagai belahan dunia sebesar 3,8 juta ton dengan nilai ekspor 2,64 miliar dolar.

"Melihat permitaan global yang senantiasa tumbuh positif maka kami dari APOLIN mengajak seluruh elemen bangsa terutama dari perguruan tinggi dan lembaga riset lainnya untuk secara bersama sama mencari dan menggali berbagai teknologi unggul dan beragam produk oleochemical terutama untuk menghasilkan turunan yang lebih hilir lagi dari produk tersebut yang sangat dibutuhkan industri di masa kini dan industri yang akan datang guna memenuhi kebutuhan masyarakat global," sambung dia.

Dia memandang MoU dengan Politeknik ATI Padang merupakan salah satu langkah yang sangat strategis bagi stakeholder industri sawit nasional sehingga link and match antara perguruan tinggi dengan dunia industri dapat terwujud secara bertahap.

KEYWORD :

Politeknik ATI Padang Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia Rapolo Hutabarat Kemenperin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :