Selasa, 07/05/2024 12:26 WIB

Garap Pangsa Pasar Syariah, Avrist Assurance Catat Bertumbuh 48 Persen

Kanal bancassurance bisa menjadi peluang untuk terus menggarap pasar syariah dengan menyediakan produk-produk yang sesuai kebutuhan masyarakat

Chief of Partnership Distribution Officer, PT Avrist Assurance, Vinia Lestianti. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com – Perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia, Avrist Assurance mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 48 persen pada kanal bancassurance melalui penjualan produk berbasis syariah.

Chief of Partnership Distribution Officer, PT Avrist AssuranceVinia Lestianti mengatakan, APE produk bancassurance syariah mengalami kenaikan signifikan, di mana pada tahun 2019 tercatat APE sebesar Rp12,35 miliar, lalu kemudian naik menjadi Rp 18,28 miliar per bulan November 2020.

Pertumbuhan positif pada kanal bancassurance ditopang produk unggulan berbasis syariah yaitu Syariah Investa Optima yang didistribusikan melalui Unit Usaha Syariah Bank OCBC, serta produk Hijrah Ahsan Proteksi dan Hijrah Safa Proteksi yang dipasarkan melalui Bank Muamalat Indonesia.

"Avrist Assurance melihat bahwa potensi untuk PT Avrist Assurance menggarap pasar syariah melalui kanal bancassurance sangat besar. Memang, angka inklusi keuangan untuk produk syariah di Indonesia masih terbilang rendah, yakni hanya 9% saja per tahun 2019," ujar Vinia.

"Namun, kami optimistis kanal bancassurance bisa menjadi peluang untuk terus menggarap pasar syariah dengan menyediakan produk-produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, agar penetrasi produk syariah dapat meningkat signifikan," sambungnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), kanal bancassurance sumbang 42,7 persen dari total premi industri, yakni Rp 84,08 triliun pada tahun 2019. Jumlah tersebut meningkat 5,4% dari realisasi 2018 yang berada di angka Rp 79,77 triliun.

Pertumbuhan asuransi berbasis syariah pun menunjukan tren yang positif. Industri asuransi syariah Indonesia mencatat kenaikan total aset sebesar 8,33% dari Rp 41,91 triliun menjadi Rp 45,45 triliun.

Hal ini sejalan dengan upaya dari pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin ekonomi syariah global, mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi lebih dari 80% dari total jumlah penduduk keseluruhan.

Vinia mengatakan, Avrist Assurance menerapkan berbagai strategi dalam mendistribusikan produk bancassurance syariah, seperti penyediaan produk yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat hingga perluasan kemitraan dengan perbankan.

"Saat ini, produk bancassurance syariah dari Avrist Assurance berfokus pada produk endowment, di mana nasabah akan memperoleh manfaat perlindungan jiwa sekaligus fitur investasi optimal," ujarnya.

Pada produk Syariah Investa Optima, nasabah akan mendapatkan perlindungan jiwa hingga usia 75 tahun, serta manfaat investasi sebesar 100 persen dari total nilai investasi yang terbentuk saat jatuh tempo kepada pemilik polis.

Ada pula produk Hijrah Ahsan Proteksi dan Hijrah Safa Proteksi, yaitu produk asuransi syariah dwiguna dengan perlindungan jiwa hingga 200 persen dari manfaat asuransi apabila peserta meninggal saat menjalankan ibadah Haji dan Umroh.

Ketiga produk tersebut menjadi penopang utama dalam pertumbuhan kanal bancassurance. Produk Syariah Investa Optima tercatat menghasilkan APE sebesar 6,8 milyar Rupiah hingga bulan November 2020, kemudian disusul dengan duo Hijrah Ahsan dan Safa sebesar Rp 6,2 miliar.

Dalam memasarkan produk bancassurance syariah, Avrist Assurance bermitra dengan beberapa bank terkemuka di Indonesia, seperti Unit Usaha Syariah Bank OCBC, Bank Muamalat Indonesia, hingga Bank Permata.

Setiap mitra perbankan menawarkan produk bancassurance dari Avrist Assurance yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

KEYWORD :

PT Avrist Assurance Asuransi Jiwa Vinia Lestianti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :