Selasa, 14/05/2024 03:10 WIB

UNRWA Merengek Akibat Krisis Keuangan

UNRWA menerima kontribusi terendah tahun ini sejak 2012, pada saat kebutuhan pengungsi diperparah oleh efek pandemi pada sumber daya mereka yang sedikit,

Anak-anak sekolah Palestina mengangkat bendera PBB selama protes di sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di kamp pengungsi Arroub dekat kota al- Khalil di Tepi Barat yang diduduki. (Foto: AFP)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan bahwa mereka berada dalam keadaan krisis karena kurangnya dana.

Berbicara pada konferensi pers, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa badan tersebut menghadapi krisis keuangan yang hebat.

"UNRWA menerima kontribusi terendah tahun ini sejak 2012, pada saat kebutuhan pengungsi diperparah oleh efek pandemi pada sumber daya mereka yang sedikit," kata Lazzarini dilansir Middleeast, Jumat (27/11).

"Dengan arus kas Badan pada level terendah sejak 2012, dan dengan kebutuhan pengungsi yang sangat tinggi karena dampak COVID-19, risiko penyintas GBV (kekerasan berbasis gender) menjadi akut jika dukungan kepada mereka terancam," tambahnya.

“Sampai hari ini, saya belum punya dana yang cukup untuk membayar gaji November kepada staf UNRWA yang berada di garis depan pandemi COVID-19,” kata Lazzarini.

Dia menegaskan kembali jaminan badan PBB untuk terus memberikan layanan kepada pengungsi Palestina sampai solusi politik untuk tujuan mereka ditemukan.

"Saya mendesak masyarakat internasional untuk segera meningkatkan dukungannya kepada UNRWA," katanya.

UNRWA memberikan layanannya kepada sekitar 5,3 juta pengungsi Palestina dan menderita krisis keuangan yang mencekik sejak Amerika Serikat pada bulan Januari membekukan semua dukungannya kepada badan tersebut yang mengklaim bahwa mereka tidak puas dengan cara kerja badan tersebut yang dikritik oleh Israel.

H

KEYWORD :

Lembaga UNRWA Krisis Keuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :