Jum'at, 26/04/2024 21:26 WIB

Pengmas DRPM UI Edukasi Masyarakat Tak Mudah Termakan Hoaks

hoaks sudah menjadi penyakit sosial dunia, bahkan sebelum terjadinya pandemi corona.

Penerima hibah program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) DRPM UI melakukan kegiatan dengan semangat Tangkal Hoax, Menuju Masyarakat Bebas Corona di lima provins

Depok, Jurnas.com – Penerima hibah program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) DRPM UI melakukan kegiatan dengan semangat Tangkal Hoax, Menuju Masyarakat Bebas Corona di lima provinsi yaitu Kalimantan Utara, Jambi, Sumatera Barat, Sulawesi Barat dan Bali. Kegiatan diikuti peserta yang terdiri atas aparatur desa, mahasiswa dan media.

Kegiatan di lima kota ini, merupakan kegiatan pengmas DRPM UI, yang juga sudah dilakukan di lima provinsi lain pada tahun 2019 di Aceh, Riau, Medan, Yogyakarta dan Palu. Tim Pengmas Program Vokasi UI ini terdiri dari Devie Rahmawati, Deni Danial Kesa, Amelita Lusia dan Mila Viendyasari.

Devie Rahmawati, Ketua Pengabdi Pengmas Vokasi UI mengatakan, hoaks sudah menjadi penyakit sosial dunia, bahkan sebelum terjadinya pandemi corona.

Menurut Devie, hadirnya berbagai hoaks seputar menyebarnya pandemi Covid-19 tentu saja tidak dapat dipandang sederhana. Informasi akan menggiring bukan hanya pikiran, namun juga pemahaman dan perilaku keseharian.

Oleh karenanya, kata Devie, fleksibilitas terhadap protokol kesehatan, menjadi hal yang tidak dapat disepelekan. Fleksibilitas yang termanifestasi dalam perilaku yang “cuek” terhadap situasi pandemi.

"Ketika masyarakat termakan hoaks dan kemudian meyakini bahwa Covid-19 bukan penyakit yang nyata, maka, mereka akan berperilaku yang mengandung risiko seperti tidak menggunakan masker, tidak mencuci tangan serta abai untuk menjaga jarak,” ujar Devi.

Devie berharap kegiatan ini dapat membantu aparatur desa agar memiliki kepekaan terhadap informasi, berita dan isu yang beredar di masyarakat, apakah informasi yang beredar dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

"Oleh karenanya kami memberikan 4 (empat) tema materi yaitu: melihat peta media, medsos dan kebiasaan masyarakat; ruang gema dan pasca kebenaran; hoaks dan kabut kebencian; mencari sumber informasi terpercaya dan mengecek hoaks,” tuturnya.

Sementara itu, Mila Viendyasari, anggota tim pengmas UI mengatakan, melakukan aktivitas di lima provinsi, sekaligus menjadi sarana untuk menangkap dinamika di setiap daerah semasa pandemi.

"Temuan kami menunjukkan bahwa masyarakat mengakui bahwa mereka sebagian dan tanpa sengaja mengkonsumsi informasi-informasi hoaks baik itu seputar politik hingga Covid-19. Tema hoaks yang paling sering hadir saat ini ialah mengenai cara pengobatan Covid-19,” ujar Mila Viendyasari.

Mila menambahkan, sasaran kegiatan ini adalah aparatur desa, kepolisian, TNI, mahasiswa dan media, karena posisi mereka di masyarakat yang dinilai sebagai patron, yang mampu menjadi rujukan, sumber informasi dan entitas yang dihormati oleh para klien (masyarakat) secara umum.

"Ini merupakan upaya kami, untuk melakukan akselerasi pemberdayaan masyarakat terhadap informasi yang benar dan akurat, tanpa harus mengumpulkan massa yang besar, namun melalui para tomas (tokoh masyarakat) serta toda (tokoh daerah),” tambah Mila Viendyasari.

“Aktivitas dilakukan secara luring, yang didukung penuh oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI, bersama – sama FKPT, Kampus dan Dinas Kominfo. Sebagian kegiatan dikemas dalam judul Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia (Ngopi Coi),“ tutupnya.

KEYWORD :

DRPM UI Berita Hoaks Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :