Jum'at, 26/04/2024 09:28 WIB

Vaksin Sputnik V Diklaim Manjur 92 Persen Cegah COVID-19

Pengumuman hasil sementara Sputnik V datang beberapa hari setelah pengembang vaksin Barat Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa vaksin mereka manjur 90 persen cegah COVID-19.

Ilustrasi Vaksin

Moskow, Jurnas.com - Pemerintah Rusia mengatakan bahwa vaksin Sputnik V manjur 92 persen mencegah infeksi virus corona baru (COVID-19). Perhitungan tersebut didasarkan pada hasil dari 16.000 orang yang menerima kedua dosis vaksin tersebut.

Demikian kata Kementerian Kesehatan Rusia, pusat penelitian Gamaleya yang dikelola negara, dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dalam sebuah pernyataan.

"Vaksin Sputnik V memiliki tingkat kemanjuran 92 persen setelah dosis kedua," kata pernyataan itu, setelah 20 relawan, beberapa di antaranya diberi plasebo dinyatakan positif terkena COVID-19.

Vaksin berbasis vektor adenovirus menggunakan virus flu biasa yang dimodifikasi.

"Beberapa dari mereka yang divaksinasi mengalami nyeri di tempat suntikan, sindrom mirip flu termasuk demam, kelemahan, kelelahan, dan sakit kepala," kata pernyataan itu.

Rusia pada Agustus menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin virus corona tetapi melakukannya sebelum uji klinis berskala besar yang masih berlangsung.

Empat puluh ribu sukarelawan di 29 pusat kesehatan mengambil bagian dalam uji coba tahap ketiga dan terakhir vaksin Sputnik V.

Pada September, vaksin itu secara terpisah diberikan kepada petugas medis dan orang berisiko lainnya yang bekerja di rumah sakit Rusia, menunjukkan tingkat kemanjuran "lebih dari 90 persen," kata pernyataan itu.

Otoritas regional di wilayah Altai Siberia mengatakan pada Selasa (10/11) bahwa setidaknya tiga petugas medis dari 42 yang menerima vaksin telah tertular virus.

Pernyataan Rabu (12/11) menambahkan bahwa data penelitian sementara akan dipublikasikan di salah satu jurnal akademis kedokteran terkemuka yang ditinjau oleh sejawat.

"Pengamatan peserta uji coba akan berlanjut selama enam bulan, setelah itu laporan uji klinis lengkap akan disajikan," tambahnya.

Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa RDIF, yang mendanai pengembangan Sputnik V, akan memberikan data penelitian ke negara-negara yang tertarik untuk membeli vaksin Rusia tersebut.

Uji coba di luar negeri juga sedang berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA), Venezuela, Belarusia, dan negara-negara lain, kata pernyataan itu.

Pengumuman hasil sementara Sputnik V datang beberapa hari setelah pengembang vaksin Barat Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa vaksin mereka manjur 90 persen cegah COVID-19. (AFP)

KEYWORD :

Vaksin Sputnik V Vaksin Rusia Vaksin Pfizer BioNTech




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :