Selasa, 30/04/2024 10:22 WIB

Presiden Terpilih Joe Biden Sambut Gembira Vaksin COVID-19 Racikan Pfizer

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan lebih dari 237.000 orang tewas di Negeri Paman Sam, jumlah kematian terburuk secara global dan melonjak di seluruh wilayah.

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden (Foto oleh John Angelillo / UPI)

Wilmington, Jurnas.com - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Joe Biden menyambut gembira vaksin racikan Pfizer dan BioNTech efektif 90 persen mencegah virus corona baru (COVID-19).

"Saya mengucapkan selamat kepada wanita dan pria brilian yang membantu menghasilkan terobosan ini dan memberi kami harapan seperti itu," kata Biden dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa ia menerima pemberitahuan sebelumnya tentang pengumuman itu pada Minggu malam (8/11).

"Pada saat yang sama, penting juga untuk memahami bahwa akhir dari pertempuran melawan COVID-19 masih beberapa bulan lagi," tambahnya, menekankan pentingnya penggunaan masker yang terus berlanjut di masa mendatang.

Ini mengikuti pengumuman Biden sebelumnya, di mana dia menyebut para ilmuwan yang akan memimpin tanggapan pemerintahannya terhadap pandemi, menandakan rencananya untuk memprioritaskan COVID-19 sejak awal.

Dewan penasihat akan dipimpin oleh tiga ketua bersama, ahli epidemiologi dan mantan komisaris Federal Drug Administration (FDA), David Kessler, mantan ahli bedah umum Vivek Murthy, dan profesor kesehatan masyarakat Yale Marcella Nunez-Smith, menurut pernyataan dari tim transisi Biden.

Selain itu, dewan akan memiliki sepuluh anggota, mulai dari ahli imunologi dan ahli epidemiologi hingga ahli biodefense dan pejabat kesehatan masyarakat terkemuka.

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan lebih dari 237.000 orang tewas di Negeri Paman Sam, jumlah kematian terburuk secara global dan melonjak di seluruh wilayah.

Menurut pelacak Universitas Johns Hopkins, jumlah kasus COVID-19 baru di AS telah mencapai 100.000 setiap 24 jam selama beberapa hari, dan melebihi 10 juta secara total.

"Pandemi tetap menjadi salah satu pertempuran terpenting yang akan dihadapi pemerintahan kita, dan saya akan diinformasikan oleh ilmu pengetahuan dan oleh para ahli," kata Biden seperti dikutip dalam pernyataan itu.

Dewan akan membantu membentuk pendekatannya terhadap lonjakan kasus di seluruh wilayah serta memastikan vaksin yang aman didistribusikan secara efisien sambil melindungi populasi yang berisiko.

Pada Senin (9/11), Pfizer, yang merupakan perusahaan farmasi yang berbasis di New York, AS mengumumkan vaksin eksperimentalnya 90% efektif dalam mencegah COVID-19 berdasarkan data awal dari sebuah penelitian besar.

Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech SE adalah perusahaan farmasi pertama yang menunjukkan data sukses dari uji klinis berskala besar dari vaksin virus corona.

Pfizer menyatakan, sejauh ini mereka tidak menemukan masalah keamanan yang serius dan berharap untuk mencari otorisasi penggunaan darurat di AS akhir bulan ini. (AFP)

KEYWORD :

Joe Biden Vaksin COVID-19 Pfizer Joe Biden BioNTech




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :