Jum'at, 26/04/2024 11:03 WIB

WHO: Satu-satunya Cara Sembuh dari Pandemi adalah Bersatu

Satu-satunya cara untuk pulih dari pandemi adalah bersama dan dengan memastikan negara-negara miskin memiliki akses yang adil ke vaksin.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (Dirjen WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: AFP)

Berlin, Jurnas.com - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesu menyerukan solidaritas global dalam peluncuran vaksin virus corona baru (COVID-19) di masa depan, karena jumlah kasus melonjak di seluruh dunia.

Dalam pidato video pada pembukaan KTT Kesehatan Dunia tiga hari di Berlin, Tedros mengatakan satu-satunya cara untuk pulih dari pandemi adalah bersama dan dengan memastikan negara-negara miskin memiliki akses yang adil ke vaksin.

"Wajar jika negara ingin melindungi warganya sendiri terlebih dahulu, tetapi jika dan ketika kita memiliki vaksin yang efektif, kita juga harus menggunakannya secara efektif. Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memvaksinasi beberapa orang di semua negara daripada semua orang di beberapa negara," katanya.

"Biar saya perjelas, nasionalisme vaksin akan memperpanjang pandemi, bukan memperpendeknya," sambungnya.

Ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin melawan COVID-19, yang telah menewaskan lebih dari 1,1 juta orang.

Beberapa lusin kandidat vaksin saat ini sedang diuji dalam uji klinis, sepuluh di antaranya berada dalam tahap "fase 3" paling maju yang melibatkan puluhan ribu sukarelawan.

Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, dan banyak negara lain telah memesan dalam jumlah besar dengan perusahaan yang terlibat dalam pengembangan vaksin yang paling menjanjikan.

Pada saat yang sama ada kekhawatiran negara-negara dengan dompet yang lebih tipis dapat ditinggalkan di belakang antrean.

WHO telah meluncurkan skema internasional yang dikenal sebagai Covax untuk membantu memastikan akses yang adil ke jab, tetapi telah berjuang untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan.

Pada Minggu (25/10), WHO melaporkan rekor infeksi baru di hari ketiga berturut-turut di seluruh dunia, menyerukan negara-negara untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengekang penyebaran penyakit.

Angka badan tersebut menunjukkan bahwa 465.319 kasus dideklarasikan untuk hari Sabtu saja, setengahnya di Eropa. "Ini adalah momen berbahaya bagi banyak negara di belahan bumi utara karena kasus meningkat tajam," kata Tedros.

Namun, Tedros menambahkan bahwa orang tidak berdaya melawan COVID-19, menekankan pentingnya jarak sosial, mencuci tangan, dan bertemu di luar ruangan, bukan di dalam.

"Berulang kali kami telah melihat bahwa mengambil tindakan yang tepat dengan cepat berarti wabah dapat dikelola," katanya,

Berbicara pada KTT yang sama, yang diadakan secara daring tahun ini, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dalam pesan videonya menyebut pandemi krisis terbesar di zaman sekarang. (CNA)

"Kami membutuhkan solidaritas global di setiap langkah," katanya, menggemakan seruan bagi negara-negara maju untuk mendukung mereka yang memiliki sumber daya lebih sedikit.

"Sebuah vaksin harus menjadi barang publik global. Vaksin, tes, dan terapi lebih dari sekadar penyelamat hidup. Mereka adalah penyelamat ekonomi dan penyelamat masyarakat," sambungnya.

KEYWORD :

Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesu Vaksin COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :