Selasa, 07/05/2024 04:11 WIB

China Minta Pompeo Tak Coreng Beijing di Suriname

Kedutaan Besar China untuk negara Amerika Selatan di Suriname mengatakan setiap upaya untuk menyebarkan perselisihan antara China dan Suriname pasti gagal.

Presiden Suriname Chan Santokhi dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berpose untuk sebuah foto, di Paramaribo, Suriname, pada 17 September 2020. (Foto oleh Reuters)

Beijing, Jurnas.com - Pemerintah China mengkritik komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo tentang proyek komersial Negeri Tirai Bambu di Amerika Selatan.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (18/9), Kedutaan Besar China untuk negara Amerika Selatan di Suriname mengatakan setiap upaya untuk menyebarkan perselisihan antara China dan Suriname pasti gagal.

"Kami menyarankan Tuan Pompeo untuk menghormati fakta dan kebenaran, meninggalkan kesombongan dan prasangka, dan berhenti mencoreng dan menyebarkan rumor tentang China," kata kedutaan.

Pernyataan itu muncul setelah Pompeo mengkritik praktik bisnis perusahaan China di Amerika Selatan, membuat tawaran langsung kepada Presiden Suriname yang baru terpilih Chan Santokhi untuk bekerja dengan perusahaan AS, di tengah ledakan minyak di wilayah tersebut.

Dalam pertemuan dengan Santokhi pada Kamis, Pompeo membual tentang kualitas produk dan layanan perusahaan swasta Amerika dan mengatakan investasi China di negara lain turun ketika biaya politik yang terkait dengan itu menjadi jelas.

Suriname adalah leg pertama dari tur empat negara di Amerika Selatan oleh Pompeo, yang secara terbuka menyerukan perubahan rezim di China. Dia dijadwalkan mengunjungi Guyana, Brasil, dan Kolombia sesudahnya.

Hubungan perdagangan China dengan Suriname tumbuh di bawah mantan Presiden negara Amerika Selatan itu, Desi Bouterse, setelah serangkaian penemuan minyak di lepas pantai Suriname.

China juga telah banyak berinvestasi di Amerika Latin yang kaya sumber daya selama ledakan komoditas selama satu dekade yang sebagian besar akan berakhir pada tahun 2014. (Press TV)

KEYWORD :

China Amerika Serikat Amerika Selatan Suriname




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :