Jum'at, 26/04/2024 19:15 WIB

Menteri Teten Harap Pelaku UMKM Bangun Model Bisnis

Untuk meyakinkan lembaga pembiayaan agar ikut membesarkan UMKM, maka Pelaku UMKM Perlu membangun model bisnis yang kuat.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki

Yogyakarta, Jurnas.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki mengatakan pentingnya pelaku UMKM membangun model bisnis agar UMKM bisa tumbuh besar. 

Selama ini, Pelaku UMKM umumnya fokus membangun inovasi produk, namun belum sadar terhadap pentingnya model bisnis. Padahal model bisnis ini merupakan strategi untuk membawa UMKM tumbuh besar. 

MenkopUKM mengatakan, inovasi produk memang sangat penting untuk bersaing di pasar domestik maupun global. Namun, model bisnis juga sangat diperlukan. Hal ini untuk meyakinkan lembaga pembiayaan ikut membesarkan bisnis UMKM. Karena itu, penting pendekatan yang high-touch untuk mendorong UMKM yang unggul di masa depan. 

“Kita selama ini fokus di inovasi produknya, brandnya bagus, tapi model bisnisnya tidak dipikirkan. Padahal kita butuh model bisnis yang betul-betul menjadikan UMKM ini bisa tumbuh lebih besar, bisa mengakses pembiayaan yang lebih besar, bisa mengakses ekosistem yang lebih besar untuk menjadi entrepreneur yang lebih besar,” kata Menteri Teten dalam gelaran produk “Jogja Gumregah” Eksebisi UMKM Bangkit Merdeka yang diselenggarakan di Yogyakarta, Minggu (13/09/2020). 

Turut Hadir dalam pembukaan Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Br. Simanungkalit, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang pemberdayaan ekonomi kreatif Fiki Satari dan Koordinator Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Yogyakarta, Greg Wuryanto, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Srie Nurkyatsiwi.

Menteri Teten kembali menegaskan bahwa model bisnis sangat diperlukan sebab UMKM jumlahnya sangat banyak dan skala usahanya kecil-kecil. UMKM membutuhkan penghela yang dapat bertindak sebagai agregator produk, sebagai offtaker atau inkubasi, untuk melakukan edukasi dan kurasi, serta membantu UMKM tumbuh dan berkembang secara unggul.

Sementara itu, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran KemenkopUKM, Victoria Simanungkalit mengatakan pameran ini hendak memberikan stimulus dan motivasi kepada pelaku UMKM agar bisa bertahan menghadapi Covid-19 dan tetap eksis memperkuat hubungan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas, seniman, serta masyarakat pada umumnya, serta mendukung kegiatan `Bangga Buatan Indonesia`.

Pameran ini diikuti oleh 20 produk UMKM kreatif unggulan Yogyakarta yang terdiri dari pangan, kriya, fashion, dan hobi.

Greg Wuryanto mengatakan, penyelenggaraan pameran ini menunjukkan UMKM tetap siap siaga melakukan perbaikan, dan belum hancur di tengah wabah Covid-19.

Masih kata Greg Wuryanto, ICCN tengah menggagas konsep ekosistem unggul untuk membangkitkan UMKM unggulan di daerah. Saat ini, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta untuk merealisasikan ekosistem unggul. 

“Ini adalah bentuk pemodelan yang kita harapkan dapat memunculkan, menolong, serta mengkondisikan produk-produk UKM atau industri agar dapat menjadi UKM unggul,” kata Greg.

KEYWORD :

UMKM Model Bisnis Teten




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :