Jum'at, 26/04/2024 12:03 WIB

Tampik Main Tarik Tambang Politik Surabaya, DPP PDIP Terjun ke Jatim

Semua taat sepenuhnya kepada keputusan Ketua Umum Partai, Ibu Megawati Soekarnoputri.

Jelang Pilkada 9 Desember 2020, pengurus pusat PDIP konsolidasi langsung ke Jawa Timur

Jakarta, Jurnas.com - Diulurnya waktu pengumuman nama calon walikota Surabaya memicu spekulasi, bahwa di internal PDIP ada permainan politik tarik tambang untuk Pilkada Kota Surabaya.

Terkait hal ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan tidak ada tarik tambang politik, yang ada tarik dukungan rakyat untuk membebaskan dari belenggu kemiskinan dan ketidakadilan.

"Karena itulah Kota Surabaya sebagai Kota Terbesar Kedua di Indonesia akan dijaga dan dilindungi oleh seluruh anggota dan kader Partai yang menyatu dengan rakyat untuk dimenangkan dalam pilkada serentak tahun 2020 ini," ujar Hasto, Minggu (30/8/2020).

Pengurus DPP PDIP sendiri telah diinstruksikan Megawati Soekarnoputri untuk terjun langsung dan konsolidasi di Jawa Timur. Sebab pilkada bukan sekedar tampilkan calon secara sembarangan.

Kata Hasto, di PDIP baru menjadi calon saja sudah harus memenuhi kriteria ideologis Pancasilais; memiliki kemampuan teknokratis guna menyelesaikan masalah rakyat; dan bertanggung jawab bagi masa depan.

"Terlebih Surabaya yang menjadi icon begitu banyak identitas keberhasilan: smart city; the green city; the cultural city; dan begitu banyak identitas lainnya seperti Kota Paling Bersih," jelasnya.

Atas dasar hal itu, jelasnya, partai banteng moncong putih tidak ingin Kota Surabaya jatuh ke tangan yang salah, ataupun jatuh kepada mereka yang hanya mengandalkan modal besar, dan dibelakangnya berdiri mereka yang ingin merubah tata kota hanya karena berburu kepentingan kapital.

"Kepemimpinan ke depan Kota Surabaya adalah kesinambungan visi dan misi sebagaimana sudah diletakkan oleh Wali kota Mas Bambang DH, Bu Risma dan terutama kesinambungan harapan bagi wong cilik agar Surabaya tetap dipimpin oleh mereka yang memiliki jiwa kerakyatan," lanjutnya.

Hasto Kristiyanto bersama dengan Djarot Syaiful Hidayat, Tri Rismaharini, Arif Wibowo ditugaskan oleh Megawati Soekarnoputri untuk melakukan konsolidasi.

"Jawa Timur ditargetkan kemenangan setidaknya 13 kabupaten/kota. Ini positif dan dengan gotong royong kita capai target tsb dengan penuh keyakinan," ungkap Hasto.

Dalam sambutannya, Tri Rismaharini menegaskan bahwa untuk menang di Kota Surabaya diperlukan modal sosial. Modal sosial jauh lebih penting daripada kapital.

Pada kesempatan tersebut, Hasto Kristiyanto juga sempat mengritik media tertentu sepertinya ada tarik tambang kepentingan yang berbeda antara dirinya dengan Tri Rismaharini.

"Tidak ada tarik tambang politik di internal Partai. Yang ada adalah menarik rakyat agar bebas dari belenggu kemiskinan, ketidakadilan, dan kebodohan," tegasnya.

"Semua taat sepenuhnya kepada keputusan Ketua Umum Partai, Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau telah mendapat kewenangan dari Kongres Partai untuk mengambil keputusan. Itulah kultur demokrasi yang kita bangun. Itulah disiplin kita. Taat sepenuhnya keputusan Ketua Umum Partai."

KEYWORD :

Pilkada Serentak Calon Walikota Surabaya Tri Rismaharini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :