Sabtu, 27/04/2024 00:36 WIB

Kawasan Pariwisata Senggigi Perlahan Mulai Bangkit

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. Saepul Akhkam (Istimewa)

Giri Menang, Jurnas.com - Usai tak beroperasi sejak Maret hingga akhir Juni 2020 lalu guna menekan penyebaran virus corona (Covid-19), kini, Para pengusaha dan pelaku pariwisata di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai membuka aneka kegiatan operasional usahanya.

“Pasca adanya Peraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2020, kita memperkenankan seluruh usaha pariwisata beroperasi. Awalnya kalau pun hotel masih diperkenankan beroperasi, tapi tidak untuk kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition, red). Termasuk untuk Spa, Room Karaoke, dan Gym, saat itu belum kita perkenankan. Saat ini dengan surat edaran Nomor 973/156.2/Dispar/2020 tanggal 11 Agustus 2020, semua usaha jasa pariwisata dan tempat rekreasi yang memiliki pengelola, dipersilahkan beroperasi asalkan menerapkan dengan ketat protokol kesehatan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. Saepul Akhkam melalui keterangan tertulis yang diterima Jurnas.com, Selasa (25/8/2020).

Menurutnya, Pemerintah Daerah Lombok Barat sangat serius menerapkan protokol kesehatan. "Kita tidak ingin main-main dengan penyebaran virus berbahaya ini,” tegas Saepul Akhkam.

Saepul Ahkham menjelaskan, sejak awal, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sangat mendorong seluruh sektor usaha pereknomian tetap bisa bergerak selama pandemic Covid 19, termasuk di bidang kepariwisataan.

“Itu mengapa kita segera menyusunkan protokol kesehatan, mensosialisasikannya, dan melakukan supervisi pengawasan atas penerapannya agar tidak melahirkan cluster baru pada masa pandemik ini,” tegas Akhkam.

Saat ini, lanjut dia, seluruh sektor usaha kepariwisataan di Kabupaten Lombok Barat sudah mulai menggeliatkan usahanya, termasuk hotel-hotel untuk MICE dan bahkan tempat hiburan malam di Kawasan Senggigi.

Namun, untuk bisnis travel atau agen perjalanan, hingga kini masih tertatih-tatih. Hal tersebut lantaran belum normalnya perbangan dari dan menuju Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). 

“Itu mengapa kita mengajak para pelaku usaha kepariwisataan di Lombok Barat untuk menyasar pasar lokal. Masyarakat kita di Pulau Lombok ini, saya yakin juga ingin menikmati suasana yang berbeda dari rumah dan lingkungannya. Untuk itu penting bagi semua pelaku usaha untuk menawarkan berbagai atraksi yang variatif dan menarik,” kata Akhkam.

Situasi Kawasan Senggigi yang menjadi icon pariwisata Lombok Barat, saat ini sudah sangat berbeda dengan kondisi di awal-awal pandemi Covid-19 pasca ditetapkan sebagai bencana non alam di Lombok Barat. 

Lebih dari 3 bulan, Senggigi pernah seperti mati, namun saat ini terlihat berangsur normal. Beberapa cafe pun sudah mulai beroperasi kembali. Terutama di hari - hari week end, hotel-hotel pun berangsur-angsur mulai diramaikan oleh pengunjung.

“Manajemen di beberapa hotel sudah mengkonfirmasi hal tersebut. Okupansi mereka sudah mulai merangkak naik, biarpun belum banyak. Rata-rata antara 15 sampai 20 persen, bahkan lebih di Bulan Juli dan menjelang akhir Agustus ini. Rata-rata ramai di week end. Di samping keberanian untuk melakukan penyesuaian harga, mereka ternyata kreatif menyajikan penawaran dan atraksi di hotel-hotel mereka,” kata Akhkam.

Seperti yang diselenggarakan oleh Aruna Senggigi Resort & Convention di Jantung Senggigi, di samping kerap menjadi arena meeting, hotel ini juga menyajikan aneka kegiatan yang menjadi produk unggulan yang dipasarkannya. 

Sementara itu, Weni Kristanti selaku General Manager Aruna Senggigi Resort & Convention menuturkan pihaknya menyajikan banyak event untuk menghidupkan Senggigi di masa pandemic Covid 19 ini.

 “Kita mencoba memperkenalkan promo-promo terbaru di Aruna, salah satunya adalah Asbaq (Aruna Skewer Barbaque, red)," kata Weni Kristanti.

"Di sini pun kita mengedepankan protokol kesehatan yang tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan bersama,” sambung Weni Kristanti.

Selain Asbaq yang berbudget 98 ribu rupiah untuk seluruh makanan yang bisa dinikmati pengunjung, Hotel Aruna lanjut Weni juga menawarkan SATE-r Day di setiap hari Sabtu di Kayumanis Rooftop-nya dan Pasar Malam Aruna Senggigi di Sea View Restoran di setiap hari Minggu.

“Untuk Pasar Malam, kami menawarkan aneka menu pilihan mulai dari harga 10 ribu rupiah. Harga yang terjangkau dan menu yang bervariasi menjadi daya pikat utama program ini sehingga dapat menjangkau berbagai kalangan,” kata Weni. 

Selain Aruna, Hotel Montana Premiere tidak mau kalah dalam menghadirkan penawaran menarik. Hotel Bintang Tiga ini menyajikan sajian makanan Restaurant dengan harga relative terjangkau yang dibarengi dengan penawaran harga kamar yang sangat terjangkau.

“Kami hanya ingin mengubah mindset orang-orang bahwa hotel itu mahal, sehingga kita membuat beberapa paket yang memang bisa dijangkau oleh semua kalangan, seperti paket renang yang kami buat,” kata Sales Marketing Montana Premiere, Amalia Kusumasari.

Selain paket Wet and Dining, Montana Premiere lanjut Amalia juga menyajikan sensasi menonton bioskop. 

Dengan menyulap meeting room menjadi seperti ruang theatre, Montana menawarkan Cinamon Package (Cinema at Montana) dengan harga hanya Rp. 15.000,-. Dengan harga itu, pengunjung akan dimanjakan dengan sensasi menonton film bioskop sambil disajikan minuman dan penganan kecil. Cinamon diselenggarakan di setiap hari Jum’at sampai Minggu antara pukul 20.00 sampai 22.00 WITA.

Selain Aruna dan Montana, di ujung utara Senggigi, Hotel Puri Mas dengan kondisi pandemik saat ini pun harus banting harga. 

Salah seorang pegawai Hotel Puri Mas, Taufik mengatakan pihaknya harus melakukan penyesuaian untuk semua fasilitas dan harga yang mereka tawarkan.

“Kita terpaksa melakukan penyesuaian agar bisa bertahan dengan kondisi ini,” kata Taufik.

Taufik melanjutkan, Hotel yang pangsa pasarnya rata-rata adalah pasangan bulan madu dan di era sebelum Covid sangat disukai oleh wisatawan asal Korea Selatan itu pun harus kreatif menyajikan fasilitas lain selain villa dan kamar. 

Bekerja sama dengan Bagoes Divers, Hotel Puri Mas menyajikan penawaran gratis latihan menyelam di kolam renang miliknya. 

“Di hotel kami, kami offering benefits untuk free introductory pool dive, setiap hari Sabtu start pukul 15.00-18.00,” kata Dewa Wija, General Manager Hotel Puri Mas via WhatsApp, Senin (24/8/2020).

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. Saepul Akhkam, kondisi dan kreativitas para pelaku pariwisata ini sangat membantu untuk menghidupkan geliat ekonomi di masa pandemic.

 

“Kalaupun belum berimbas banyak untuk masyarakat sebagai dampak multipliers effect pariwisata, minimal teman-teman pelaku mampu menemukan jalan keluar dari stagnasi ekonomi saat ini. Kita di Pemda sangat mengapresiasi dan berharap semua hotel bisa kreatif dan nantinya bila keadaan berangsur-angsur normal, bisa kembali melakukan penyesuaian harga. Saat ini kami sarankan kita masih menyasar pasar lokal dulu. Selain itu, kami sangat menekankan penerapan protokol kesehatan yang kami supervise secara berkala,” kata Akhkam.

KEYWORD :

Senggigi Pariwisata Lombok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :