Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), jurnas.com/tags/Masinton/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Masinton Pasaribu, mempertanyakan kelakuan Kepala jurnas.com/tags/BNP2TKI/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">BNP2TKI jurnas.com/tags/Nusron/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Nusron Wahid yang sibuk dengan urusan politik.
jurnas.com/tags/Nusron/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Nusron dianggap tidak tahu aturan karena merangkap jabatan sebagai Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di jurnas.com/tags/Pilkada/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Pilkada 2017.
“Jangan dong, dia enggak tau atau enggak baca aturan sih. Kepala badan atau lembaga negara enggak boleh begitu, ini rangkapnya tim pemenangan calon pilkada lho,” ujarnya di Jakarta, Jumat (16/09).
Ketua Umum Repdem ini mengingatkan agar Komisaris BUMN juga tidak boleh merangkap jabatan politik. Apalagi hyper aktif memberi dukungan.
“Pejabat BUMN itu jangan dimainkan untuk kepentingan politik. Jangan, enggak boleh itu,” katanya.
Sejumlah pejabat publik dan komisaris BUMN memang ikut menjadi tim sukses petahana Basuki Tjahaja Purnama dalam jurnas.com/tags/Pilkada/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Pilkada DKI Jakarta.
Selain Kepala jurnas.com/tags/BNP2TKI/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">BNP2TKI jurnas.com/tags/Nusron/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Nusron Wahid, juga ada Komisaris PT Danareksa Kartika Rini Djoemadi dan Komisaris PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Taufan Hunneman.
PDIP Tutup Pintu untuk Koalisi Perubahan
Masinton Nusron Pilkada BNP2TKI jurnas.com
