Jum'at, 26/04/2024 19:15 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Gorontalo Manfaatkan Program Readsi

Petani dan penyuluh harus tetap bekerja di masa pandemi virus corona. Sebab, negara-negara eksportir menghentikan sementara kegiatan ekspornya.

Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo. (Foto; Ist)

Gorontalo, Jurnas.com - Peran petani dan penyuluh dalam masa pandemi COVID-19 dinilai sangat penting. Apalagi produktivitas pertanian tengah digenjot untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Kabupaten Gorontalo mendukung hal tersebut dengan memanfaatkan program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (Readsi).

Dalam pertemuan virtual dengan seluruh kepala dinas se-Kabupaten Gorontalo pada akhir bulan llu, Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo menyampaikan, pemerintah daerah akan terus mendukung pemerintah pusat termasuk kegiatan pertanian yang harus terus berjalan.

"Penanaman jagung dan padi harus menjadi perhatian, dan optimalkan penanaman pangan lokal lainya, terus tanam dan bantu jaga ketersediaan pangan, karena daerah kita termasuk daerah lahan pertanian," ujar Nelson.

Nelson mengatakan, program Readsi harus dijalankan sungguh-sungguh agar sesuai peruntukannya serta berguna bagi masyarakat tani terutama yang berada di wilayahnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Gorontalo Rahmat Pomalingo, menyampaikan bahwa Dinas Pertanian terus bekerja seperti biasa. Para petani semua kerja di lapangan dengan standar keamanan tentunya.

"Kami mendukung arahan Mentan untuk terus melakukan aktivitas pertanian, sebagai contoh target tanam jagung kami di Mei sekitar 29.000 hektare, sampai sekarang sudah 24.000 hektare sedangkan target tanam padi sawah 2.000 hektare sekarang sudah mencapai 1.800 hektare," tegas Rahmat.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani dan penyuluh harus tetap bekerja di masa pandemi virus corona. Sebab, negara-negara eksportir menghentikan sementara kegiatan ekspornya.

"Urusan pangan 267 juta rakyat Indonesia tetap harus ditangani dengan baik. Impor memang bukan sesuatu yang diharamkan, tetapi tidak boleh kemandirian bangsa ini tersandera oleh hal itu. Kalau begitu, kita harus bekerja lebih keras. Petani harus dimotivasi dan tetap disemangati," ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan, masalah pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa.

"Banyak sekali dampak akibat pandemi covid-19 ini salah satunya pada sistem ekonomi, ditambah lagi warning dan prediksi FAO akan ada beberapa negara yang mengalami krisis pangan dan kekeringan yang akan mengakibatkan produksi pangan terganggu," kata Dedi.

Namun, lanjut Dedi, Indonesia dapat mengantisipasi hal tersebut dengan potensi pertaniannya. " Karena itu, gencarkan olah tanah, olah tanam, dan manfaatkan lahan pekarangan, terutama pangan lokal. Semua harus mendukung gerakan ketahanan pangan nasional," tutur Dedi.

KEYWORD :

Program Readsi Kabupaten Gorontalo Dedi Nursyamsi Ketahan Pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :