Sabtu, 27/04/2024 06:03 WIB

Wong Cilik Menagih Konsistensi Perjuangan PDI-P

Front Wong Cilik Bicara ini menggemakan yel-yel hidup PDIP, sekaligus meneriakkan kecaman terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang anti rakyat kecil.

Demo Dukung PDI-P Menolak Ahok

Jakarta - Mengenakan pakaian khas desa, ratusan masyarakat berkrumun di depan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), di Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/9).

Massa yang tergabung dalam jurnas.com/tags/Front Wong Cilik Bicara/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Front Wong Cilik Bicara ini menggemakan yel-yel hidup jurnas.com/tags/PDIP/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">PDIP, sekaligus meneriakkan kecaman terhadap Basuki Tjahaja Purnama (jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok). Mereka juga mengusung aneka poster anti jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok.

Massa menyajikan atraksi ondel-ondel khas betawi dengan tulisan Ibu Mega Jangan Dukung jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok. Mereka kemudian membubuhkan cap jempol darah sebagai keseriusan perjuangan.

Dalam aksi ini, massa melangkah kompak mengikuti sebuah mobil pick up yang mengangkut sound system dan beberapa orator di atasnya.

"PDI-P Partai wong cilik harus menolak jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok," demikian orasi itu bergema.

(Baca: jurnas.com/artikel/7255/Wong-Cilik-Anti-jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok-Demo-PDI-P/">Wong Cilik Demo PDI-P)

Dalam aksi ini, Kordinator `jurnas.com/tags/Front Wong Cilik Bicara/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Front Wong Cilik Bicara` wilayah Rawa Sengon, Tanah Merah, Herman Ganteng mendesak jurnas.com/tags/Megawati/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Megawati sebagai Ketum DPP PDI-P agar jangan mendukung pemimpin yang selalu menindas dan menggusur rakyat.

"Bu jurnas.com/tags/Megawati/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Megawati, Pak Jokowi, Kami sangat mencintai jurnas.com/tags/PDIP/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">PDIP, kami akan selalu berdoa agar jurnas.com/tags/PDIP/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">PDIP tidak mendukung jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok, mudah mudahan hati ibu terbuka dengan jeritan dan tangisan rakyat, Semoga Tuhan mendengarkan Jeritan kami," Katanya.

Massa menyerukan betapa kelakuan jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok yang terlalu sering menyakiti hati rakyat dengan teror ancaman, penggusuran dan tak pernah mau mendengarkan keinginan rakyat.

"Kita sudah lelah digusur. Kita sudah cape tidak pernah diajak musyawarah. Kami lelah dengan teror penggusuran," ujarnya.

Dalam orasi tersebut, beberapa perwakilan bahkan meneteskan jempol darah sebagai simbol perlawanan dan keseriusannya agar jurnas.com/tags/PDIP/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">PDIP tidak mendukung jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok.

Para pendemo sendiri kemudian ditemui Politisi jurnas.com/tags/PDIP/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">PDIP Hamka Haq. Ia memberi aspirasi penolakan terhadap jurnas.com/tags/Ahok/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Ahok, dan aspirasi ini akan dibahas dalam rapat DPP PDI-P.

"DPP jurnas.com/tags/PDIP/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">PDIP sedang fokus membahas pilkada daerah lain, sampai saat ini belum ada pembahasan untuk Pilgub DKI Jakarta. Jadi tentunya belum ada keputusan apapun dari jurnas.com/tags/PDIP/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">PDIP untuk mendukung calon di Jakarta," jelasnya.

KEYWORD :

Front Wong Cilik Bicara Megawati PDIP Ahok jurnas.com




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :