Jum'at, 26/04/2024 11:53 WIB

Studi: Tak Ada Bukti Covid-19 Menular Lewat Hubungan Seks

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian terbaru dari Departemen Kesehatan China, yang menyebut bahwa Covid-19 dapat menular lewat sperma.

Seks (Ilustrasi/Getty Image)

New York, Jurnas.com - Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Utah, Amerika Serikat menemukan bahwa peluang virus corona baru (Covid-19) melalui hubungan seks sangat kecil.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian terbaru dari Departemen Kesehatan China, yang menyebut bahwa Covid-19 dapat menular lewat sperma.

Studi Universitas Utah yang diterbitkan jurnal medis Fertility and Sterility, mengatakan bahwa Covid-19 hanya dapat menular lewat droplet yang keluar dari batuk atau bersin, dan berciuman dengan penderita.

Namun hingga saat ini tidak diketahui secara persis apakah Covid-19 juga dapat menular melalui cairan tubuh lainnya, terutama air mani atau sperma.

"Jika penyakit seperti COVID-19 menular secara seksual, itu akan memiliki implikasi besar untuk pencegahan penyakit," kata salah satu peneliti, James Hotaling, yang berspesialisasi dalam urologi pria dikutip dari The Salt Lake Tribune pada Minggu (10/5).

Hotaling dan Jingtao Guo di Universitas Utah yang berkolaborasi dengan ilmuwan lain, termasuk dari universitas Cornell dan Columbia, memeriksa virus dengan menguji air mani dan testis dari 34 pria dewasa usia 18-55 tahun di Wuhan, China.

34 pria tersebut sudah dinyatakan positif sejak dua bulan sebelum penelitian. Namun tidak ada sperma mereka yang diketahui membawa jejak penyakit.

"Mengetahui bahwa kami tidak menemukan bahwa jenis kegiatan di antara pasien dalam penelitian ini yang pulih dari bentuk penyakit ringan ke sedang cukup meyakinkan," terang Hotaling.

Sementara itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases mempelajari cairan vagina dan juga tidak menemukan jejak virus di sana.

Guo menambahkan, peneliti berharap dapat melakukan penelitian lebih lanjut, yang didukung oleh American Society of Reproductive Medicine, pada apakah virus masih dapat mempengaruhi jumlah sperma atau kadar hormon dalam jangka panjang.

"Kami masih dalam proses kolaborasi untuk mudah-mudahan melakukan beberapa studi lanjutan. Ini memiliki relevansi kesehatan masyarakat yang sangat signifikan," tandas dia.

KEYWORD :

Covid-19 Hubungan Seksual Sperma Penularan Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :