Sabtu, 27/04/2024 06:50 WIB

Bercakap dengan Isyarat Dalam Segelas Kopi

Pernahkah Anda merasakan beli kopi dengan Barista tuli? Di Koppi Anda akan mengalami sendiri bagaimana mereka melayani Anda dengan hati.

Barista di kedai kopi Koppi (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta, Jurnas.com - Usai membayar orderan kopi susu via dompet digital, mendadak suasana jadi hening. Saya pun menengok takjub ke arah Barista yang sedang bercakap dengan bahasa isyarat.

Lalu saat kopi sudah disajikan, Dito nama Barista memberikan dengan isyarat telapak tangan dibuka dari dada sebagai tanda terima kasih.

Ya, salah satu barista di Koppi yang merupakan kepanjangan dari Kumpulan Petani Kopi Indonesia ialah seorang tuli, mereka lebih nyaman dengan sebutan ini.

Dalam tiap store ada 1-2 yang dilatih oleh trainer yang juga seorang Barista. Lukas, sang trainer membutuhkan waktu hampir dua minggu untuk bisa praktik bahasa isyarat.

Manusiawi saat ia merasa dalam satu momen harus melayani pelanggan sekaligus bercakap dengan partnernya yang tuli. Tak mudah dan sang partner memiliki perasaan yang peka manakala ia tampak "kelelahan".

Namun ia selalu ingat semangat yang membuat dia tersenyum lagi, kalau bukan kita-kita siapa yang akan merangkul mereka. "Kuncinya satu siy mba: kitanya tulus, kalau kita tulus ya jadi lancar prosesnya, temen tuli pun senang," ucap Lukas saat ditemui Jurnas.com.

Menurut Lukas mereka pun senang dikasih kesempatan menjadi barista di saat kesulitan mencari kerja yang bisa menerima keterbatasan mereka. "Mereka mau belajar untuk bisa sama-sama punya kemampuan dengan teman-teman lain, jadi ya harus dikasih kesempatan," imbuh Lukas.

Selain resto di Tangerang Selatan yang mempekerjakan disabilitas, beberapa kedai kopi di Jakarta juga punya progam yang sama, termasuk Koppi yang salah satu keduanya terletak di Menara Global. Melalui merekalah banyak teman tuli yang terbantu dari segi eksistensi dan finansial.

KEYWORD :

Barista Tuli Kedai Kopi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :