Selasa, 14/05/2024 05:21 WIB

PBB Terus Pantau Kegiatan Nuklir Iran dan Korut

Iran menegaskan bahwa Eropa harus memberikannya dukungan ekonomi tambahan jika ingin menyelamatkan kesepakatan, setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri pada Mei 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Cornel Feruta, mengatakan akan terus memverifikasi dan memantau komitmen Iran di bawah kesepakatan nuklir 2015. 

"IAEA terus memverifikasi dan memantau komitmen terkait nuklir Iran di bawah Rencana Aksi Komprehensif (JCPOA). Saya akan melaporkan setiap perkembangan yang relevan lebih lanjut kepada Dewan secara tepat waktu," kata  Feruta kepada Dewan Pertemuan Gubernur di Wina.

Feruta mengatakan sudah mengunjungi Teheran untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior Iran, dan dia diberitahu tentang kegiatan terbaru Iran terkait dengan penelitian dan pengembangan centrifuge.

Pekan lalu, Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Teheran mengumumkan langkah ketiganya dalam mengurangi komitmennya di bawah kesepakatan nuklir dalam menanggapi negara-negara Eropa yang gagal memenuhi komitmen mereka.

Kesepakatan nuklir Iran, juga dikenal sebagai JCPOA, ditandatangani pada tahun 2015 antara Iran dan Rusia, China, Prancis, AS dan AS plus Jerman.

Iran menegaskan bahwa Eropa harus memberikannya dukungan ekonomi tambahan jika ingin menyelamatkan kesepakatan, setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri pada Mei 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.

"Penting untuk memajukan interaksi kami dan, oleh karena itu, saya juga menekankan perlunya Iran menanggapi pertanyaan-pertanyaan Agensi terkait dengan kelengkapan deklarasi perlindungan Iran. Agensi akan melanjutkan upayanya dan akan tetap terlibat aktif. Intinya," tambahnya.

Beralih ke Korea Utara, Feruta mengatakan, kegiatan nuklirn Pyongyang tetap menjadi salah satu sumber keprihatinan yang sangat serius.

"Kelanjutan program itu adalah pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan sangat disesalkan," tambahnya.

Feruta juga mengatakan IAEA siap untuk memainkan peran penting dalam memverifikasi program nuklir Pyongyang, jika kesepakatan politik dicapai di antara negara-negara yang bersangkutan.

"Saya menghimbau [Korea Utara] untuk sepenuhnya mematuhi kewajibannya di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, untuk segera bekerja sama dengan Badan tersebut dan untuk menyelesaikan semua masalah yang belum diselesaikan," tambahnya.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat Cornel Feruta Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :