Selasa, 23/04/2024 22:16 WIB

Korut Luncurkan Satelit Luar Angkasa, Jepang dan Korsel Keluarkan Peringatan Darurat

Korea Utara mengatakan akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya antara 31 Mei dan 11 Juni untuk meningkatkan pemantauan aktivitas Amerika Serikat (AS).

Bendera Korea Utara (Foto: AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Korea Utara meluncurkan apa yang disebutnya satelit ruang angkasa ke selatan pada Rabu (31/5). Peluncuran ini mendorong peringatan darurat dan peringatan evakuasi singkat di beberapa bagian Korea Selatan dan Jepang.

Korea Utara/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Korea Utara mengatakan akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya antara 31 Mei dan 11 Juni untuk meningkatkan pemantauan aktivitas Amerika Serikat (AS).

Dalam data yang diberikan kepada otoritas internasional, Korea Utara/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Korea Utara mengatakan peluncuran itu akan membawa roket ke selatan, dengan berbagai tahapan dan puing-puing lainnya diperkirakan akan jatuh di atas Laut Kuning dan ke Samudera Pasifik.

Sirene serangan udara meraung di ibukota Korea Selatan Seoul sekitar pukul 6.32 pagi waktu setempat saat kota mengeluarkan peringatan yang meminta warga untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi. Peringatan selanjutnya mengatakan bahwa peringatan kota telah dikirim secara tidak sengaja.

Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan darurat atas sistem penyiaran J-Alert untuk penduduk prefektur selatan Okinawa pada Rabu pagi. Pemerintah memperingatkan warga untuk berlindung di dalam ruangan jika mereka berada di luar.

Belakangan dikatakan rudal itu tidak akan terbang ke wilayah Jepang dan mencabut peringatan itu.

Pada Selasa (30/5), Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Korea Utara, Ri Pyong Chol mengatakan latihan militer bersama yang sedang berlangsung oleh AS dan Korea Selatan mengharuskan Pyongyang untuk memiliki sarana yang mampu mengumpulkan informasi tentang tindakan militer negara musuh secara real time.

Sebelum peluncuran hari Rabu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan setiap peluncuran Korea Utara/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Korea Utara yang menggunakan teknologi rudal balistik akan melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Kendaraan peluncuran ruang angkasa (SLV) menggabungkan teknologi yang identik dengan, dan dapat dipertukarkan dengan, yang digunakan dalam rudal balistik, termasuk rudal balistik antarbenua," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Korea Utara Satelit Luar Angkasa Jepang Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :