Jum'at, 10/05/2024 15:44 WIB

Turki Kecam Negara Arab yang Takut kepada AS

Uni Eropa bereaksi tetapi

Bendera nasional Suriah dikibarkan di kota Suriah Ain Al-Tineh di seberang Majd Al-Shams di Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel pada 26 Maret. (Foto: AFP)

Ankara, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Turki mengecam "beberapa negara Arab" yang bungkaman atas langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Berbicara pada rapat umum pemilihan umum di provinsi Antalya selatan, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahkan Uni Eropa bereaksi tetapi "beberapa negara Arab" tidak berani menyerukan suara mereka karena takut dengan AS dan Israel.

"Saya tidak mengatakan semua negara-negara Arab. Saya tidak bermaksud Yordania dan Qatar," kata Cavusoglu, Rabu (27/3).

"Maksud saya negara-negara yang tunduk pada AS dan tidak berani menyerukan suara mereka atas pendudukan Israel di Yerusalem," sambungnya.

Pada Senin, Trump menandatangani proklamasi presiden yang secara resmi mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel. Meski begitu, PBB mengatakan Dataran Tinggi Golan masih akan dianggap sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional.

srael menduduki Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Arab-Israel 1967. Israel terus menduduki sekitar dua pertiga wilayah Dataran Tinggi Golan yang lebih luas sebagai akibat langsung dari konflik.

Pada tahun 1981, Israel secara resmi mencaplok wilayah itu dalam suatu tindakan yang ditolak dengan suara bulat pada saat itu oleh Dewan Keamanan PBB. (Anadolu)

KEYWORD :

Dataran Tinggi Golan Timur Tengah Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :