Selasa, 14/05/2024 03:38 WIB

Saudi Bawa Kabur Warganya yang Terjerat Kasus Pembunuhan di AS

Media lokal mengatakan para penyelidik AS percaya Noorah, yang dibebaskan dengan jaminan, melarikan diri dari negara itu pada Juni tahun lalu.

Abdulrahman Sameer Noorah dituduh membunuh seorang gadis berusia 15 tahun di Oregon (Foto: Departemen Daerah Sheriff Multnomah)

Washington - Senator Amerika Serikat (AS), Ron Wyden, mendesak Mike Pompeo, menyelidiki dugaan Arab Saudi, membantu warga negaranya melarikan diri setelah membunuh lari di negara bagian Oregon.

Wyden yakin, pemerintah Saudi sudah mengeluarkan paspor baru kepada warganya, Abdulrahman Sameer Noorah, untuk membantunya meninggalkan AS dan melarikan diri sebelum persidangan dimulai.

Pelajar Saudi itu dituduh membunuh Fallon Smart, perempuan yang berusia 15 tahun. Ia terancam dihukum 10 tahun penjara, jika terbukti bersalah atas tuduhan pembunuhan berencana.

Pekan lalu, media lokal mengatakan para penyelidik AS percaya Noorah, yang dibebaskan dengan jaminan, melarikan diri dari negara itu pada Juni tahun lalu, menggunakan jet pribadi dengan paspor yang dikeluarkan Saudi dengan nama yang berbeda.

Kasus tersebut menyusul pembunuhan pembangkang Arab Saudi, Jamal Khashoggi oleh para pejabat kerajaan di konsulat Istanbul pada Oktober. Wyden mengatakan Negeri Petro Dolar itu berani mengabaikan hukum dan penyalahgunaan hak istimewa diplomatik.

"Klaim-klaim ini harus diselidiki secara menyeluruh. Jika akurat, mereka akan memerlukan pembatasan signifikan terhadap hak-hak diplomatik Arab Saudi dan mempertanyakan masa depan hubungan bilateral Amerika dengan Saudi," tambahnya.

Harian lokal, Oregonian mengungkapkan, Saudi mengeluarkan Noorah dengan uang jaminan 100.000 dolar. Saat dibebaskan, mahasiswa Portland Community College berusia 21 tahun itu dibebaskan, paspornya disita dan dipakaikan gelang elektronik di pergelangan kakinya.

Tetapi pada Juni tahun lalu, hanya dua minggu sebelum persidangannya, Noorah memotong alat pelacak dan menghilang. Noorah tiba-tiba di Arab Saudi, tujuh hari kemudian. Saudi baru mengkonfirmasi ke AS tentang kembalinya Noorah setahun kemudian, pada Juli.

Kedua negara tidak memiliki perjanjian ekstradisi, yang berarti kemungkinan Noorah menghadapi keadilan di AS rendah. Arab Saudi mendapat pengawasan ketat dari Senat AS setelah pembunuhan Khashoggi di konsulat negara itu di Istanbul.

Awal bulan ini, Senat mengeluarkan resolusi yang menuduh Putra Mahkota kerajaan Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan, dan menyerukan diakhirinya dukungan militer AS untuk perang pimpinan-Riyad di Yaman.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :