Presiden AS Donald Trump berbicara saat upacara penanaman pohon dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di South Lawn Gedung Putih di Washington (23/4). (Foto: Reuters)
Washington – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengibaratkan Bank Sentral (Federal Reserve) sebagai pegolf yang keliru, setelah membuat pasar saham kembali mabuk.
“Bank sentral satu-satunya masalah ekonomi kita,” kata Trump pada Senin (24/12) kemarin.
“The Fed seperti pegolf kuat yang tidak bisa mencetak gol karena tidak memiliki sentuhan,” lanjutnya.
Federal Reserve berada independen dari Gedung Putih, tapi Trump frustrasi pada apa yang ia lihat sebagai kebijakan suku bunga bank yang berbahaya.
Dia sebelumnya menyebut The Fed, yang membuatnya marah dengan kenaikan suku bunga pekan lalu, "gila" dan ancaman ekonomi yang lebih besar bagi Amerika Serikat dari pada China.
Video Pilihan: KPK Periksa Ketua DPRD DKI Jakarta - KPK Cegah Dito Mahendra Bepergian ke Luar Negeri
Bahkan muncul laporan bahwa Trump bertanya kepada anggota kabinet tentang apakah ia memiliki wewenang untuk memecat Ketua Fed Jerome Powell, yang kemudian memaksa Menteri Keuangan Steven Mnuchin berpikir keras.
Sebagai pengembang real estat seumur hidup, Trump menggembar-gemborkan ekonomi AS yang sedang booming sebagai salah satu pencapaian utama kepresidenannya.
Usai Dipecat dari KPK, Endar Langsung Menghadap Kapolri - Delapan RUU Provinsi Resmi Menjadi UU
Tetapi pasar saham dalam retret curam karena investor gelisah tumbuh, karena dampak dari gaya Trump yang tidak menentu, dan perang dagangnya dengan China.
Indeks Dow Jones pada Senin (24/12) ditutup turun lebih dari 650 poin, berita buruk bagi orang Amerika biasa yang rencana tabungan dan pensiunnya terikat di Wall Street.
Dengan Trump dan Kongres terkunci dalam kebuntuan atas ketidakmampuannya untuk mendapatkan persetujuan untuk proyek tembok perbatasan AS-Meksiko senilai $ 5 miliar, para analis khawatir bahwa 2019 akan membawa risiko ketidakstabilan dan disfungsi politik yang semakin besar, memberi makan pergerakan pasar lebih lanjut.
KEYWORD :Donald Trump Bank Sentral The Fed
