Pesawat Iberia yang digunakan skuad Real Madrid (Foto: Iberia)
Brussels - Uni Eropa mendekati perjanjian lalu lintas udara dengan Qatar dan sekelompok negara di Asia Tenggara (ASEAN). Kesepakatan itu kemungkinan mulai diberlakukan pada 2019.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Qatar dan ASEAN setuju memastikan maskapai penerbangan mereka sesuai dengan standar keamanan lingkungan, pekerja, dan kompetisi. Selain itu mereka juga memastikan akan diberikan jaminan hak yang sama dengan pesaing mereka.
Negara-negara anggota UE memberikan lampu hijau pada 2016 bagi Komisi Eropa untuk meneken perjanjian lalu lintas udara dengan Uni Emirat Arab, Qatar, Turki dan negara-negara ASEAN untuk mencoba mendukung maskapai penerbangannya.
Bertandang ke Markas MU, Fulham Bidik Rekor Baru
Beberapa maskapai penerbangan Uni Eropa, terutama Air France-KLM dan Lufthansa, sudah lama mengeluh karena persaingan yang tidak adil, seperti yang ada di wilayah Teluk (Emirates, Etihad dan Qatar Airways, Red) yang mereka tuduh menerima subsidi negara ilegal.
Ketiga maskapai itu membantah keras klaim tersebut. Dua orang yang akrab dengan masalah itu mengatakan kepada Reuters, kesepakatan yang sedang dibahas akan mengesampingkan subsidi yang tidak adil untuk maskapai penerbangan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa beberapa poin dari perjanjian lalu lintas udara masih harus dikerjakan dan menambahkan bahwa isi kontrak masih bisa berubah
Uni Eropa Perjanjian Transportasi Udara Qatar ASEAN