Jum'at, 03/05/2024 05:08 WIB

AS Waswas Tak Mampu Lumpuhkan Iran

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington telah menyerukan resolusi di seluruh krisis Qatar dan Yaman.

Potret Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz dan putra Mohammed bin Salman (Foto: Fayez Nuredine/AFP/Getty Images)

Riyadh - Pemerintah Arab Saudi menetang seruan Amerika Serikat (AS) untuk merekatkan kembali hubungannya dengan Qatar, dan segera mengakhiri konflik di Yaman. Hal itu disampaikan menyusul pembunuhan wartawan terkemuka, Jamal Khashoggi.

Pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober menuai kecaman di seluruh dunia. Negara itu selain terancam mendapat sanksi, juga telah merusak citra Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

Gedung Putih percaya yang percaya kasus pembunuhan Khashoggi berdampak buruk di Riyadh berusaha tetap mendinginkan Negeri Petro Dolar itu. Di antaranya mendorong Saudi, mengakhiri perang Yaman dan membangun kembali kesatuan Teluk melawan Iran.

Sebagai respon atas desakan AS dan Inggris untuk gencatan senjata di Yaman pada akhir bulan ini, koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi yang berhaluan Iran menghentikan serangan di kota pelabuhan utama Hodeidah pada Kamis (15/11).

Mempertahankan tekanan di Riyadh, Washington memberlakukan sanksi terhadap 17 pejabat Saudi yang diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Selain itu, senator AS juga akan memberlakukan rancangan undang-undang yang, jika itu menjadi hukum, akan menangguhkan penjualan senjata ke Arab Saudi atas kematian wartawan dan perang Yaman.

Otoritas Saudi belum menanggapi hal tersebut. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington telah menyerukan resolusi di seluruh krisis Qatar dan Yaman.

"Kami terus terlibat dalam kedua masalah ini dengan mitra kami di kawasan itu, termasuk Arab Saudi," kata juru bicara itu, Heather Nauert, dilansir Memo.

"Kesatuan Teluk sangat penting bagi kepentingan bersama kita dalam menghadapi pengaruh jahat Iran, melawan terorisme, dan memastikan masa depan yang sejahtera bagi semua mitr," sambungnya.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Negara Teluk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :