Jum'at, 03/05/2024 09:35 WIB

Dipecat Dua Kali, Hendy Ahmad Sukses Jadi Produser Penyanyi Besar

Dipecat sebagai vokalis dan sales asuransi, Hendy Ahmad kini menjelma menjadi produser musik dari penyanyi besar.

CEO AFE Record Hendy Ahmad (Baju Putih) bersama 3 Komposer yang juga musisi dan pencipta lagu. (Foto : Istimewa)

Jakarta- Perjalanan karir CEO Afe Record, Hendy Ahmad Febrian hingga menjadi produser besar dilalui dengan proses panjang, penuh perjuangan, berliku dan jatuh bangun. Sempat menjadi seorang vokalis sebuah band, hingga akhirnya diberhentikan akibat sebuah persoalan dan ketidak cocokkan.

Usai berpisah dari bandnya, Hendy pun mencoba dunia baru dengan menjadi seorang sales di sebuah perusahaan asuransi ternama. Dunia kerjanya di perusahaan asuransi dipenuhi dengan target yang harus dicapai, sesuai dengan ketentuan perusahaanya. Dengan spirit yang dimilikinya, Hendy akhirnya sukses dan mampu memenuhi target yang diberikan perusahaan padanya.

“Jiwa muda saya saat itu ingin jadi penyanyi. Makanya bergabung dengan sebuah band sebagai vokalis. Namun perbedaan pandangan dan juga tidak sejalan, membuat saya dikeluarkan dari band. Sempat kecewa dan membuat saya sedikit goyah,’ cerita Hendy kepada awak media, termasuk Jurnas.com, baru-baru ini di Bakoel Coffe, Cikini, Jakarta Pusat.

“Daripada bengong, saya akhirnya melamar di perusahaan asuransi. Dari situ, karirnya saya lumayan baik. Target perusahaan tercapai dan saya bisa nabung,” sambung Hendy tersenyum.

Dengan uang yang dimilikinya, ia pun tertarik untuk menangani grup band Miladian dari Lampung yang juga masih ada hubungan saudara dengannya. Hendy menjadi manager band tersebut, dengan mengatur jadwal, ikut promo dan semua hal yang berkaitan dengan Miladian ditanganinya. Sibuk bersama Miladian, Hendy kurang disiplin dengan pekerjaannya sebagai sales asuransi. Hingga akhirnya ia diberhentikan dari perusahaan tersebut.

“Dipecat H-1 pas mau merid sama istri. Pusing banget, galau dan seperti patah hati. Ya, akhirnya dengan tabungan yang ada, tetap jalan megang Miladian,” tukas Hendy.

Dengan pengalaman serta ilmu yang dimilikinya sebagai manager sebuah grup band, Hendy pun memberanikan diri dengan membangun bisnis studio rekaman. Di tahun 2013, ia mendirikan sebuah label rekaman bernama Afe Record. Rejekinya semakin baik, setelah melahirkan anak pertamanya di tahun 2015. Ia memproduksi sendiri lagu “Pusing Pala Barbie” dengan meminjam suara adiknya yang dijual secara digital.

“Lagu “Pusing Pala Barbie” versi suara adik saya ya, bukan versi Juwita Bahar, lagunya banyak disukai dan diputar secara digital. Ditambah video “Kutu Kupret” yang juga banyak disukai dan diputar orang. Dari situ rejeki saya bertambah baik dan akhirnya Afe Record berkembang,” kenang Hendy.

Bersama Afe Record yang didirikannya, Hendy telah merekam 300an lagu dengan 12 penyanyi yang berada di bawah bendera bisnisnya itu. Diantara penyanyi atau musisi besar yang tergabung dengannya antara lain, 3 Komposer, Bemby Noor, Tengku Shafick, Mario Kacang. Ada juga drummer Ungu, Rowman yang membentuk The Row Band bersama Afe Record. Yang terbaru ex sebuah girl band, penyanyi Adeline yang juga berada di labelnya. Termasuk Ihsan “Idol” Tarore yang kini berada bersamanya. Belum lagi beberapa penyanyi lainnya.

“Sampai sekarang saya masih mencari penyanyi berbakat, produktif dengan lagu-lagu yang tentu saya suka. Saya selalu mendengarkan lagu dengan intuisi saya sendiri, termasuk dalam memilih penyanyi. Harapan saya, semoga Afe Record bisa terus bertahan dan melahirkan penyanyi-penyanyi hebat dan juga berkontribusi positif terhadap industri musik Indonesia,” hara Hendy Ahmad.

KEYWORD :

Kabar Artis Hendy Ahmad Ihsan Tarore




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :