Minggu, 05/05/2024 04:58 WIB

Normalkah Jika Seseorang Miliki Kecanduan Seks?

Ada anggapan jika frekuensi berhubungan seksual yang over termasuk kategori kecanduan seksual, benarkah demikian?

Psikolog Inez Kristanti (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta - Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan perilaku seks kompulsif atau kencanduan seks sebagai penyakit mental. Kecanduan seks dikategorikan dalam daftar yang sama dengan kecanduan game, yaitu daftar ICD-11.

Menurut studi seseorang disebut kecanduan seks bila ia menunjukkan ketidakmampuan dalam mengendalikan dorongan seksual sehingga mengabaikan kesehatan dan tanggung jawab pribadi.

Lalu apakah kriteria seseorang bisa dikatakan candu secara seksual?

Psikolog Inez Kristanti ternyata miliki pandangan jika kecanduan bukan hanya gangguan tapi problem yang harus dicari apa penyebabnya dan bagaimana menanganinya.

"Kecanduan seks ya bisa saja gangguan jika perilaku seksual sudah mengganggu diri sendiri dan orang lain. Menganggu diri sendiri jika ia tidak melakukan aktivitas kalau belum melakukan hubungan seksual," ucap Psikolog Angsa Merah Clinic ini.

Ditemui usai acara peluncuran kampanye Aku Dewasa di Jakarta, Selasa (4/9), Inez menuturkan jika sudah sampai tahap tersebut maka dibutuhkan penanganan secara psikologis untuk diagnosa lebih lanjut.

Namun, kecanduan juga bagi Inez bagian dari perspektif. Misalnya begini jika pasangan suami istri salah satunya mengeluhkan pasangannya kecanduan seks harus ditinjau dulu preferensi seksual mereka seperti apa.

"Preferensi seksual antar-orang berbeda. Bisa jadi seringan pasangan punya hasrat seksual tinggal karena bagi dia itu normal. Lalu sebaliknya bagi pasangan lain hal itu dirasa tidak normal dan berlebihan. Jadi penting buat komunikasi dan negosiasi apa yang kita inginkan dan tidak," jelas Inez. 

KEYWORD :

Seks Kecanduan Gangguan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :