Jum'at, 03/05/2024 01:09 WIB

Menteri Amran : Modernisasi Pertanian untuk Sejahterakan Petani

Modernisasi pertanian melalui penggunaan alsintan dari aspek ekonomi secara signifikan terbukti mampu meningkatkan produktivitas komoditas pangan dan pendapatan keluarga petani.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman

Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mencanangkan "Program Pengembangan Pertanian Modern" untuk sejahterakan dan muliakan petani.

Kebijakan pemerintah yang mengutamakan keberpihakan kepada petani ini dicirikan dengan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan, Red) secara masif mulai dari pengolahan lahan hingga dengan tahap panen dan pasca panen sehingga merubah kegiatan usaha pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian yang modern.

Amran mengatakan bahwa modernisasi pertanian mutlak dilakukan untuk menjadikan Indonesia negara yang kuat berbasis pertanian. Hingga kini pihaknya telah menggelontorkan ribuan alat dan mesin pertanian (alsintan) ke seluruh pelosok Tanah Air.

"Ini merupakan pertama dalam sejarah dan menjadi rekor terbanyak sepanjang sejarah pertanian Indonesia," tegas Mentan Amran di Jakarta, Sabtu (21/7).

Ia menjelaskan sejak 2015 Kementan telah memberikan bantuan alat dan mesin pertanian dalam jumlah yang cukup besar. Pada  2010-2014 jumlah bantuan alsintan yang dibagikan tidak lebih dari 50.000 unit dan pada 2015–2017 jumlah bantuan alsintan berbagai jenis yang dibagikan pemerintah kepada petani masing-masing berjumlah 157.493 unit, 110.487 unit, dan 321.000 unit atau naik lebih dari 600 persen.

"Demikian juga pada tahun 2019, bantuan alsintan tetap akan diberikan kepada petani," jelasnya.

Amran menilai modernisasi pertanian melalui penggunaan alsintan dari aspek ekonomi secara signifikan terbukti mampu meningkatkan produktivitas komoditas pangan dan pendapatan keluarga petani sehingga proses produksi beras bisa lebih efisien.

Melalui penggunaan alsintan pada setiap tahap kegiatan produksi, panen dan pasca panen mampu menghemat biaya pengolahan tanah, biaya tanam, biaya penyiangan, dan biaya panen karena sebagian besar tenaga kerja sudah diganti oleh penggunaan alsintan yang jauh lebih efisien.

"Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo bahwa modernisasi pertanian saat ini dibutuhkan agar kehidupan petani lebih sejahtera," tegasnya.

"Presiden berharap yang dikerjakan bukan hanya menanam atau mencari benih atau memupuk saja, tapi setelah pascapanen tersebut keuntungannya yang lebih besar. Jadi setelah konsolidasi, bagaimana mengkorporasikan petani dalam jumlah besar," sambung Amran.

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman alsintan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :