Jum'at, 03/05/2024 06:01 WIB

Kementan Sebut Sapi PFH Belum Dimanfaatkan dengan Baik

Selama ini menurutnya, ternak perah selalu diidentikan dengan sapi Frisian Holstein (FH) yang merupakan sapi impor dari negara subtropis.

Sapi susu (Foto: Humastani)

Salahtiga - Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian (Kementan), Sugiono menyebutkan potensi ternak perah yang ada di Indonesia masih dapat terus dikembangkan. Selama ini menurutnya, ternak perah selalu diidentikan dengan sapi Frisian Holstein (FH) yang merupakan sapi impor dari negara subtropis.

"Padahal kita punya ternak perah lain seperti sapi Peranakan Frisian Holstein (PFH) yaitu persilangan antara sapi FH dengan sapi lokal Indonesia, kambing perah, kerbau perah yang lebih tahan terhadap iklim di Indonesia," kata Sugiono.

"Kita perlu merubah mindset untuk mengoptimalkan keberadaan sapi FH, PFH, kambing perah dan kerbau perah tersebut untuk mendukung peningkatan produksi susu dalam negeri," sambugnya.

Sementara itu, Sugiono mengungkapkan bawah kondisi peternakan sapi perah di Indonesia saat ini, 99 persen sapi perah di Indonesia masih dipelihara di Pulau Jawa terutama di daerah dataran tinggi. Sementara itu masyarakat konsumen susu tersebar di seluruh wilayah Indonesia baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.

"Kita perlu mengenalkan sapi perah yang adaptif terhadap lingkungan dataran rendah dan mengembangkan sapi perah di seluruh bumi nusantara, sehingga akses terhadap susu segar menjadi semakin dekat dan mudah diperoleh masyarakat," ujarnya.

Menurut Sugiono, populasi sapi perah sekitar 544,791 ekor dengan produksi 920,1 ribu ton susu segar. Menurutnya, jumlah produksi ini hanya mampu memenuhi 20 persen dari total kebutuhan susu nasional yang mencapai 4,448 juta ton.

Saat ini tingkat konsumsi susu di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2017 baru mencapai 16,53 liter per kapita pertahun.

"Angka tersebut masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina yang sudah mencapai 20 liter per kapita per tahun," kata Sugiono.

Karena itu melalui program IDEA ini Sugiono berharap, dapat membantu mengedukasi masyarakat tentang arti pentingnya susu segar bagi pemenuhan kebutuhan gizi, sehingga dapat meningkatkan tingkat konsumsi susu masyarakat di Indonesia.

 

KEYWORD :

Kementan Sapi Perah IDEA Sugiono New Zealand




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :