Jum'at, 03/05/2024 01:51 WIB

Kementan akan Kembangkan Lahan Rawa dan Kering di Indonesia

Sejauh ini, di luar Jepang, teknologi ini baru diaplikasikan di Vietnam atau pada Delta Sungai Mekong. Indonesia menjadi negara ke du di luar Jepang.

Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian, Ani Andayani

Subang - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan uji coba teknologi tata kelola air, yang disebut dengan Sheet-Pipe System di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Subang.Teknologi asal Jepang ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dan efisien pengembangan lahan rawa dan lahan kering di Indonesia.

Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian Ani Andayani menjelaskan bahwa saat ini Indonesia terus mengejar dan melihat peluang dengan berbagai aplikasi teknologi untuk meningkatkan produktifitas pertanian tanah air.

"Kita semua tahu, Menteri Pertanian, tidak ingin lahan tidur berupa rawa dan lahan kering menjadi lahan terlantar dan tidak produktif, dengan berbagai upaya kita sudah berhasil memanen padi di lahan rawa, namun tingkat produktivitas dan optimalisasi lahan masih kurang," ujar Ani.

Menurut Ani, hingga saat ini, data yang dihimpun oleh Kementan bersama Kementerian Desa, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan rawa dan lahan kering di Indonesia sudah mencapai hampir 2 juta hektar dari target pemerintah sebanyak 4 juta hektar target pemerintah.

Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian Budi Indra Setiawan, memaparkan bahwa penjajakan teknologi Sheet-Pipe System ini sudah berlangsung selama tiga tahun. Perusahaan yang mengembangkan teknologi ini, sudah berjanji melakukan feasibility study (studi kelayakan) selama tiga kali musim tanam di Balai Besar Padi, Sukamandi.

"Semoga dapat berjalan lancar dan bisa menjadi solusi penanganan lahan marginal dan sub marginal di indonesia," ujar Budi.

Selanjutnya, Japan International Cooperation Agency (JICA) akan menjadi sponsor penerapan teknologi ini di Indonesia dengan memberikan dana hibah (grant) selama tiga tahun. Dana tersebut digunakan untuk penerapan teknologi pada lokasi lahan rawa maupun lahan kering di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Sejauh ini, di luar Jepang, teknologi ini baru diaplikasikan di Vietnam atau pada Delta Sungai Mekong. Indonesia menjadi negara ke du di luar Jepang.

CEO Kyouwa Kensetsu Kogyo Co., Ltd, Koremasa Tamura mengatakan, produk Sheet-Pipe System ini sudah melewati masa uji coba dan mendapatkan paten international. Teknologi ini dapat bertahan selama 15 tahun, bahkan hingga 20 tahun. Ia melihat kondisi lahan di indonesia layak menggunakan teknologi ini.

Akhir dari uji coba dilapangan, Ani Andayani yang juga alumni perguruan tinggi di Jepang ini, kembali mengingatkan, aplikasi teknologi ini, membutuhkan Sumber Daya Manusia terlatih, dan memahami IT, agar dapat menggunakan alat yang sudah canggih dengan sensitivitas sensor yang sangat tinggi tersebut.

KEYWORD :

Kementan Sheet-Pipe System




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :