Sabtu, 27/04/2024 21:13 WIB

812 Pecatur Pastikan Ikuti Kejurnas 2017

Kejurnas dan Munas Percasi kali ini mengangkat tema Bangkit Catur Indonesia.

Pembukaan Kejurnas Catur 2017 dan Munas PB Percasi ke-46

Bogor – Sebanyak 812 pecatur dari 32 provinsi sudah memastikan diri mengikuti Kejurnas Catur 2017 di Bogor, Jawa Barat, 16 – 22 Juli 2017. Kejuaraan tahunanan ini dibuka secara resmi bersamaan dengan Munas Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) di Grand Resort Cempaka Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/7) malam.

“Hingga malam ini sudah 812 peserta dari 32 Provinsi yang sudah mendaftar. Kita akan tunggu  dua provinsi lagi sampai besok sebelum pertandingan dimulai,” kata Ketua Panitia Kejurnas 2017 dan Munas PB Percasi," kata Ketua Panitia Willy M Yosep saat memberikan sambutan.

Dua provinsi yang belum mendaftarkan atletnya di Kejurnas adalah Maluku Utara dan Kalimantan Barat. Namun, pengprov  kedua provinsi tersebut sudah hadir untuk mengikuti Munas dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum PB Percasi 2017-2021.

Kejurnas mempertandingkan berbagai kayagori lomba, mulai senior open putra dan putri, yunior putra dan putri hingga veteran. Tota hadiah yang diperebutkan mencapai Rp150juta. Kejurnas dan Munas Percasi kali ini mengangkat tema Bangkit Catur Indonesia.

Catur punya potensi untuk meraih prestasi internasional. Saya sudah dua periode memimpin Percasi, ini yang terakhir kalinya saya menghadiri Kejurnas ini. Ke depan, bersama Pak Utut (Adianto—red) saya yakin prestasi catur makin oke,” kata Ketua Umum PB Percasi yang akan mengakhiri masa jabatannya, Hasyim Djojohadikusumo saat memberikan sambutan.

Utut Adianto, legenda hidup catur Indonesia yang juga anggota DPR RI, memang menjadi kandidat kuat memimpin PB Percasi periode berikutnya. Belum ada calon lain yang muncul untuk mencalonkan jadi Ketua Umum PB Percasi selain namanya hingga Munas resmi dibuka. Pembukaan Kejurnas dan Munas juga dihadiri perwakilan KONI dan KOI.

 “Dari pak Hasyim saya belajar akan kerelaan dan pengorbanan memimpin organisasi. Banyak prestasi yang ditorehkan pada masa kepemimpinan Pak Hasyim, termasuk mencetak rekor Medina sebagai Grand Master Wanita termuda Indonesia ,” kata Utut.

Di level Asia dan dunia, Utut mengakui bahwa catur Indonesia saat ini tertinggal. Bahkan peluang emas di Asian Games pun sangat berat sehingga cabang ini tidak dipertandingkan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. “Tapi ke depan saya yakin pecatur-pecatur Indonesia akan lebih hebat,” tandasnya.

KEYWORD :

Catur kejurnas catur percasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :