Selasa, 14/05/2024 14:01 WIB

Beasiswa PIP Ringankan Beban Siswa Kurang Mampu di Bangli

Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) menjadi harapan baru bagi siswa kurang mampu di Kabupaten Bangli, Bali

Para penerima PIP di Kabupaten Bangli (Foto: Muti/Jurnas.com)

Denpasar, Jurnas.com - Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) menjadi harapan baru bagi siswa kurang mampu di Kabupaten Bangli, Bali. Para penerima PIP mengaku bantuan yang diberikan pemerintah pusat dapat meringankan beban pembiayaan selama menempuh pendidikan.

Seperti yang dirasakan oleh Ni Kadek Ratih, siswi kelas 4 SD Negeri 2 Undifan. Anak dari orang tua yang bekerja sebagai petani itu girang saat diumumkan sebagai salah satu penerima PIP oleh sekolah.

"Uangnya untuk membeli perlengkapan sekolah, tas, buku, dan seragam. Bersyukur dapat informasi beasiswanya dari pihak sekolah," kata Ratih di sela-sela Presstour Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli beberapa waktu lalu.

Demikian pula Ni Luh Kusuma, siswi kelas 2 SMP Negeri 1 Susut. Setelah memperoleh beasiswa PIP, dia merasa lebih termotivasi belajar untuk meningkatkan prestasinya di sekolah.

Siswi yang berprestasi di bidang pencak silat ini mengatakan bahwa ayahnya berprofesi sebagai pencari bambu. Sementara itu ibunya sehari-hari bekerja membuat canang. Dia berharap kelak dapat mengubah nasib keluarganya jika berhasil menempuh pendidikan tinggi.

"Kadang setelah pulang sekolah saya bantu-bantu orang tua di rumah. Kalau di sekolah, ketika lagi jam kosong saya ke perpustakaan baca buku," tutur Kusuma.

Kepala Disdikpora Bangli, I Komang Pariartha menyebut bahwa jumlah penerima PIP di jenjang SD mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun, tidak demikian halnya dengan jenjang SMP yang mengalami penurunan.

Pariartha bersyukur dengan hadirnya beasiswa PIP. Menurut dia, program pembiayaan ini membantu siswa kurang mampu untuk tetap melanjutkan pendidikan, sehingga dapat menekan angka putus sekolah.

Oleh karena itu, dia terus mendorong satuan pendidikan untuk menyampaikan informasi terkait data siswa kurang mampu, serta turun ke masyarakat guna menyosialisasikan teknis pendaftaran Kartu Indonesia (KIP) yang digunakan untuk mendaftar PIP.

"PIP itu kan sistemnya menyadarkan teman-teman di satuan pendidikan baik kepala sekolah maupun operator dapodik untuk mengaktifkan data dan menyampaikan informasi ke siswa. Banyak juga masyarakat yang bertanya bagaimana caranya mendapatkan KIP," tutup Pariartha.

KEYWORD :

Beasiswa PIP Program Indonesia Pintar Bangli Siswa Kurang Mampu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :