Minggu, 05/05/2024 09:36 WIB

Efek Suhu Panas, Tukang AC di Saudi Kerja Nonstop

Efek Suhu Panas, Tukang AC di Saudi Kerja Nonstop

Teknis memperbaiki AC di Arab Saudi (Foto: AFP)

Riyadh, Jurnas.com - Suhu panas di Arab Saudi membawa berkah bagi sejumlah sektor, salah satunya teknis pendingin udara (AC). Dengan suhu mencapai 40 derajat celcius, layanan servis AC kebanjiran order.

Hal itu dirasakan Mohammed Sayed, warga asal Sudan yang bekerja melawan terik di ibu kota Riyadh. Bahkan, saking tingginya permintaan, dia dan rekan-rekannya nyaris tidak memiliki waktu beristirahat.

"Musim panas membawa tekanan kerja yang tidak normal. Ini sangat menegangkan, tidak ada waktu untuk istirahat," kata Sayed sebagaimana dikutip dari AFP pada Senin (11/9).

AC menjadi jantung rumah di Saudi yang terkenal dengan suhu panasnya selama periode April hingga Oktober. Dari kamar tidur, ruang keluarga, hingga dapur, AC bekerja nonstop sepanjang hari.

Padahal, penggunaan AC secara intensif sering kali menyebabkan kegagalan fungsi. Pada akhirnya, warga bergantung pada layanan servis AC, termasuk Sayed yang harus memperbaiki puluhan unit setiap hari.

Sayed melakoni pekerjaannya sepanjang hari, bahkan di jam-jam terlarang yakni pukul 12.00-15.00, waktu yang dilarang bekerja oleh pemerintah guna menghindari masalah kesehatan akibat panas.

"Sayangnya kami terpaksa bekerja selama periode ini, namun saya berusaha semaksimal mungkin agar pekerjaan kami dilakukan di dalam rumah dan bukan di unit luar ruangan," ungkap Sayed.

Diketahui, Saudi tidak asing dengan cuaca panas. Mereka yang tidak mampu pergi ke negara yang lebih sejuk selama musim panas, bergantung dengan AC selama berbulan-bulan.

Bahkan, perusahaan riset Enerdata menemukan bahwa AC menyumbang lebih dari 70 persen konsumsi listrik rumah, porsi tertinggi di dunia saat ini.

KEYWORD :

Arab Saudi Suhu Panas Tukang AC Air Conditioner




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :