Rabu, 15/05/2024 20:56 WIB

Ukraina Tidak Diundang untuk KTT G20 India

Ukraina tidak akan mendapatkan undangan untuk pertemuan para pemimpin ekonomi utama dunia, termasuk Rusia, anggota tetap G20.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden AS Joe Biden di Washington, DC, pada 22 Juni 2023. (Stefani Reynolds/AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar menegaskan kembali posisi New Delhi tentang potensi partisipasi Ukraina dalam KTT G20 mendatang pada bulan September.

Berbicara kepada media pada Rabu (16/8), Jaishankar menyatakan bahwa Ukraina tidak akan mendapatkan undangan untuk pertemuan para pemimpin ekonomi utama dunia, termasuk Rusia, anggota tetap G20.

Menlu mengatakan bahwa selain negara anggota G20, India telah mengirim undangan ke Spanyol, Bangladesh, Nigeria, Mauritius, Mesir, Belanda, Oman, Singapura, dan Uni Emirat Arab (UEA), lapor kantor berita EFE.

Jaishankar menjelaskan bahwa posisi India dalam keikutsertaan Ukraina disebabkan oleh fakta bahwa G20 terutama berfokus pada mendorong pertumbuhan dan pembangunan. Adapun masalah penyelesaian konflik ditangani di Dewan Keamanan PBB.

Dia juga mencatat bahwa Perdana Menteri India, Narendra Modi sebelumnya telah terlibat dengan mitranya dari Ukraina dalam banyak kesempatan, menggarisbawahi hubungan yang kokoh antara kedua negara di berbagai domain.

Pada Juni, Jaishankar mengatakan bahwa India tidak berencana untuk mengundang Ukraina ke KTT, menunjukkan bahwa daftar undangan diumumkan segera setelah menjadi presiden G20 pada bulan Desember tahun lalu.

"Ini bukan sesuatu yang telah kami ulas dan ini bukan sesuatu yang sangat jujur yang telah kami diskusikan dengan siapa pun," tutur dia.

Pejabat Kiev menanggapi pernyataan New Delhi, dengan mengatakan bahwa mereka telah bekerja "bersama dengan mitra (mereka)" untuk mengamankan undangan ke KTT. Ukraina diundang untuk mengikuti KTT G20 sebelumnya di Indonesia.

"Kami percaya bahwa apa yang telah dilakukan Federasi Rusia untuk mengakhiri Perjanjian Butir (Laut Hitam) merupakan tantangan yang signifikan tidak hanya untuk negara-negara di Afrika dan Asia, tetapi juga untuk ekonomi di seluruh dunia. Itulah mengapa kami bekerja sama dengan mitra kami, dengan India dan mitra lainnya untuk diundang," kata Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Nikolay Tochitsky.

G20 mencakup Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, india, Italia, Jepang, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa.

Gabungan negara-negara anggotanya mewakili 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global, 75 persen perdagangan internasional, dan dua pertiga populasi dunia.

Sumber: Russia Today

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina G20 India Subrahmanyam Jaishankar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :