Rabu, 15/05/2024 21:53 WIB

Wakil Ketua Wantim MUI: Agama Harusnya Jadi Solusi, Bukan Masalah

Zainut Tauhid Sa`adi mengatakan bahwa agama seharusnya hadir sebagai solusi di masyarakat, alih-alih menjadi bagian dari masalah.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Zainut Tauhid (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Zainut Tauhid Sa`adi mengatakan bahwa agama seharusnya hadir sebagai solusi di masyarakat, alih-alih menjadi bagian dari masalah.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia dalam rangka peringatan milad MUI ke-48, di Jakarta, pada Rabu (26/7) kemarin.

Menurut Zainut, umat Islam saat ini sedang menghadapi tantangan baru yang sangat kompleks. Kemajuan teknologi informasi yang dahsyat telah membentuk watak masyarakat yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya.

Agama masa depan, lanjut Zainut, harus memberikan nilai-nilai dasar dan modalitas yang dapat membantu memahami tantangan yang dihadapi oleh umat manusia. Sebab, kemajuan teknologi digital tidak dapat dihindari dan tidak dapat dihentikan dalam segala aspek kehidupan sehari-hari.

"Agama harus membekali pengikutnya dengan pola pikir digital yang tepat dan literasi digital yang memadai, untuk memastikan bahwa transformasi digital berlangsung secara sistematis, tepat dan transformatif, untuk membangun peradaban dunia yang lebih baik," kata Zainut.

Mantan Wakil Menteri Agama itu mengatakan, Islam telah memberikan ruang yang sangat luas bagi pemeluknya untuk melakukan tafsir dan pemaknaan ulang atas ajaran-ajarannya yang bersifat ijtihadi, agar ajaran Islam dapat diterima dan relevan dengan kebutuhan nyata, khususnya untuk menjaga keharmonian, perdamaian, dan kesejahteraan kehidupan manusia.

Zainut menambahkan, ajaran agama Islam sesungguhnya sangat lekat dengan konsep rahmat atau kasih sayang, sebagaimana muatan nilai risalah Nabi Muhammad SAW, yaitu rahmatan lil-alamin. Prinsip kelembutan dan kasih sayang Islam ini perlu dijadikan landasan dalam praktik kehidupan yang majemuk, modern, dan kompleks.

"Maraknya konflik dan peperangan di belahan dunia, pertikaian sosial berbasis paham keagamaan, ekstremisme dengan dalih jihad, rusaknya konservasi alam, perdagangan manusia, praktik ketidakadilan gender, diskriminasi terhadap minoritas dan lain-lain, seharusnya dapat dipecahkan melalui peran agama," tutup Zainut.

KEYWORD :

Zainut Tauhid Wakil Ketua Wantim MUI Majelis Ulama Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :