Sabtu, 11/05/2024 15:35 WIB

Mesir Eksekusi Mati Pembunuh Naiyera Ashraf, Mahasiswi Cantik yang Dihabisi karena Tolak Lamaran

Adel dijatuhi hukuman dalam persidangan dua hari yang dipublikasikan pada Juni tahun lalu, setelah sebuah video beredar yang memperlihatkan Ashraf ditikam di luar universitasnya di Mansour.

Twenty-one-year-old Egyptian woman Naiyera Ashraf’s throat was slit open in front of the entrance of her university in Egypt by her friend after she rejected his marriage proposal on June 20, 2022. (Twitter)

JAKARTA, Jurnas.com - Mesir mengeksekusi pembunuh mahasiswa Naiyera Ashraf, yang dibunuh dalam kejahatan keji tahun lalu dalam sebuah insiden yang mengguncang negara dan wilayah tersebut.

Mohamed Adel, yang pada saat itu mengaku bersalah atas pembunuhan wanita muda tersebut, dieksekusi oleh otoritas penjara Gamasa pada Rabu (14/6). Hukuman itu terjadi setelah banding oleh pengacara terdakwa dalam kasus tersebut ditolak.

Ashraf, 21 pada saat kematiannya, dibunuh oleh Adel di pintu masuk universitasnya di Mesir setelah dia dilaporkan menolak lamaran pernikahannya.

Adel dijatuhi hukuman dalam persidangan dua hari yang dipublikasikan pada Juni tahun lalu, setelah sebuah video beredar yang memperlihatkan Ashraf ditikam di luar universitasnya di Mansoura, 150 kilometer (95 mil) utara Kairo.

Dia sebelumnya telah melaporkan ketakutannya akan serangan kepada pihak berwenang, dan jaksa mengatakan pesan dari terdakwa "mengancam akan memotong lehernya" ditemukan di teleponnya.

Setelah kejadian tersebut, Pengadilan Kriminal Mansoura Mesir mengkonfirmasi hukuman mati Adel dan pihak berwenang Mesir mengatakan pada saat itu bahwa kejahatan Adel disengaja dan dikatakan sebagai pembunuhan berencana.

"Saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa putri saya sekarang akan beristirahat dengan tenang," kata ibu Ashraf kepada situs web Cairo 24.

"Putriku tidak akan kembali," kata ayahnya. "Saya tidak senang, tetapi ini adalah keadilan Tuhan karena saya merasa hak putri saya telah diambil dan dia sekarang pasti akan beristirahat."

Tahun lalu, serangkaian femisida memicu kemarahan dan ketakutan yang meluas akan kejahatan peniru. Beberapa pengguna media sosial menyerukan agar para pelaku dihukum mati, sementara yang lain mengatakan laki-laki harus belajar menerima jawaban tidak.

Pembunuhan adalah pelanggaran berat di Negeri Piramida, yang melakukan eksekusi mati tertinggi keempat di dunia tahun lalu, menurut Amnesty International.

Sumber: Al Arabiya/AFP

KEYWORD :

Naiyera Ashraf Mahasiswi Digorok Mahasiswi Tolak Lamaran Eksekusi Mati Mesir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :