Jum'at, 26/04/2024 19:53 WIB

Bapanas Yakin BUMD Bisa Stabilkan Harga Minyakita

 BUMD DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya membangun kolaborasi untuk memproduksi sebanyak 3,3 juta liter Minyakita guna memenuhi 15 persen kebutuhan warga DKI Jakarta.

Tumpukan Minyakita. (Foto istimewa)

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan, kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam peningkatan stok dan pendistribusian Minyakita dapat menjaga stabilisasi harga Minyakita di tingkat konsumen.

Untuk itu, Bapanas mendukung penuh langkah aksi BUMD DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya membangun kolaborasi untuk memproduksi sebanyak 3,3 juta liter Minyakita guna memenuhi 15 persen kebutuhan warga DKI Jakarta atau 10 persen kebutuhan warga Jabodetabek.

 

"Langkah tersebut dapat menjaga ketersediaan Minyakita di tengah-tengah mayarakat. Kita semua sepakat, produksi Minyakita harus terus dijaga stabilitas stok dan jangkauannya agar masyarakat mudah mendapatkan Minyakita dengan harga stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 14.000 per liter," kata Kepala Banas Arief Prasetyo Adi  saat melakukan peninjauan fasilitas pengemasan minyak goreng Minyakita mitra dari PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) di kawasan Cakung, Jakarta, Kamis, (11/5/).

Arief menyampaikan, upaya Food Station memproduksi Minyakita dilakukan melalui kerja sama pengemasan kemasan botol 1 liter. "Tadi bersama-sama sudah kita lihat bagaimana fasilitas pengemasan Minyakita yang dikerjakan Food Station bersama mitra bekerja melakukan pengepakan olein menjadi botol kemasan 1 liter. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi 960 liter per jam," ujarnya.

Untuk langkah kedepannya, Arief mendorong dilakukan peningkatan produksi termasuk menambah unit produksi Minyakita kemasan pouch.  "Bulan berikutnya diharapkan teman-teman Food Station bisa menambah kapasitas termasuk dengan yang pounch yang sampai ke 2.500 per liter per jam. Ini sangat membantu peningkatan produksi dan penyaluran Minyakita ke masyarakat," tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Arief, upaya menjaga stok dan harga Minyakita juga perlu dilakukan dengan memperluas distribusi Minyakita di pasar ritel. "Salah satunya dengan mendorong kerja sama antar pelaku usaha dengan asosiasi peritel," tambahnya.

Hal tersebut tidak terlepas dari tugas Bapanas yaitu membangun konektivitas pangan dengan menghubungkan hulu dan hilir. “Untuk itu, siang ini saya ajak Ketua Umum Aprindo (Pengusaha Ritel Indonesia) sama-sama melihat dan mengecek sistem pengemasan, ketersediaan, dan kesiapan Minyakita di fasilitas pengemasan milik mitra Food Station sekaligus bertemu dengan Direktur Food Station membahas rencana kerja sama," terangnya.

"Kita dorong agar pelaku usaha seperti Food Station melakukan kerja sama dengan pelaku usaha ritel dalam hal pendistribusian Minyakita. Agar produksi Minyakita Food Station yang telah berjalan bisa masuk ke teman-teman di Aprindo untuk didistribusikan secara luas. Selain memperluas pendistribusian, langkah ini juga bisa memangkas rantai pasok pangan lebih pendek dan efektif," tambahnya.

Arief berharap, kolaborasi peningkatan pendistribusian Minyakita antara Food Station dengan Aprindo dapat segera berjalan dan Aprindo bisa meng-off take seluruh produksi Food Station.

"Apabila telah berjalan saya minta keseimbangan harga Minyakita di Rp 14.000 per liter bisa terus dijaga. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan agar keseimbangan harga bahan pangan terus dijaga sehingga bisa turut menekan inflasi," ungkapnya.

Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo, mengatakan, dengan dibukanya kesempatan peritel modern bisa menjual Minyakita maka kontrol pemerintah terhadap stok dan kondisi harga diharapkan menjadi lebih mudah. Seperti diketahui untuk melakukan kontrol di general trade (GT) tidaklah mudah.

"Jadi dengan distribusi di modern trade ini diharapkan lebih mudah dikontrol dengan harga jual Rp 14.000 per liter," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan, mengapresiasi upaya bersama Bapanas menghubungkan sektor hulu dan hilir untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng. Menurutnya, ritel modern sangat semangat dan antusias berkolaborasi mendistribusikan Minyakita ini dengan harga terjangkau sesuai HET Rp 14.000.

Di berharap saat program ini berjalan dan semakin diterima dengan baik, kuantitas pendistribusiannya bisa bertambah dari waktu ke waktu. "Semuanya tujuannya untuk mendukung program pemerintah agar masyarakat mendapatkan keterjangkauan dan kestabilan harga Minyakita," ungkapnya.

KEYWORD :

Minyakita Badan Pangan Nasional Food Station




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :