Sabtu, 27/04/2024 21:57 WIB

Duh, Wali Kota Muslim Dilarang Hadiri Perayaan Idul Fitri Gedung Putih

Dia mengatakan pejabat Gedung Putih itu tidak menjelaskan mengapa Secret Service memblokirnya.

Gedung Putih (Foto: Via IRNA)

JAKARTA, Jurnas.com - Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) melarang seorang walikota Muslim untuk menghadiri perayaan Gedung Putih bersama Presiden Joe Biden untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan.

Sesaat sebelum tiba di Gedung Putih untuk perayaan Idulfitri pada Senin (1/5), Walikota Mohamed Khairullah mengatakan menerima telepon dari Gedung Putih yang menyatakan bahwa dia belum diizinkan masuk oleh Dinas Rahasia dan tidak dapat menghadiri upacara perayaan di mana Biden menyampaikan sambutan kepada ratusan tamu.

Dia mengatakan pejabat Gedung Putih itu tidak menjelaskan mengapa Secret Service memblokirnya. Khairullah, 47, memberi tahu Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey setelah dia diberitahu tidak akan diizinkan untuk menghadiri acara tersebut.

Kelompok tersebut telah meminta pemerintahan Biden untuk menghentikan penyebaran informasi FBI dari apa yang dikenal sebagai kumpulan data penyaringan teroris yang mencakup ratusan ribu individu.

Kelompok itu memberi tahu Khairullah bahwa seseorang dengan nama dan tanggal lahirnya ada dalam kumpulan data yang diperoleh pengacaranya pada 2019.

Khairullah adalah pengkritik vokal larangan perjalanan mantan Presiden Donald Trump yang membatasi masuknya warga negara dari beberapa negara mayoritas Muslim ke AS.

Dia juga telah melakukan perjalanan ke Bangladesh dan Suriah untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan dengan Masyarakat Medis Amerika Suriah dan Yayasan Watan. "Itu membuat saya bingung, kaget dan kecewa," kata Khairullah dalam wawancara telepon saat dia pulang ke New Jersey.

"Ini bukan masalah `Saya tidak bisa pergi ke pesta.` Itu sebabnya saya tidak pergi. Dan itu adalah daftar yang menargetkan saya karena identitas saya. Dan menurut saya pejabat tertinggi di Amerika Serikat tidak boleh kalah dengan profil seperti itu," katanya.

Juru bicara Dinas Rahasia Anthony Guglielmi membenarkan Khairullah tidak diizinkan masuk ke kompleks Gedung Putih tetapi menolak mengatakan alasannya.

"Meskipun kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, walikota tidak diizinkan memasuki kompleks Gedung Putih malam ini," kata Guglielmi dalam sebuah pernyataan. "Sayangnya, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang cara dan metode perlindungan khusus yang digunakan untuk melakukan operasi keamanan kami di Gedung Putih."

Gedung Putih menolak berkomentar.

Selaedin Maksut, direktur eksekutif Council on American-Islamic Relations cabang New Jersey, menyebut langkah itu sama sekali tidak dapat diterima dan menghina.

"Jika insiden seperti ini terjadi pada tokoh Muslim Amerika yang terkenal dan dihormati seperti Walikota Khairullah, ini kemudian menimbulkan pertanyaan: Apa yang terjadi pada Muslim yang tidak memiliki akses dan visibilitas yang dimiliki walikota?" tanya Maksut.

Khairullah mengatakan dia dihentikan oleh pihak berwenang pada tahun 2019, diinterogasi di Bandara Internasional John F Kennedy di New York selama tiga jam dan ditanyai apakah dia mengenal teroris. Insiden itu terjadi ketika dia kembali ke Amerika Serikat setelah kunjungan keluarga ke Turki, tempat istrinya berkeluarga.

Pada kesempatan lain, dia mengatakan dia ditahan sebentar di perbatasan AS-Kanada saat dia melakukan perjalanan kembali ke negara itu bersama keluarga.

Kelompok itu mengatakan Khairullah membantu Partai Demokrat New Jersey menyusun nama-nama pemimpin Muslim setempat untuk diundang ke perayaan Idul Fitri Gedung Putih dan selama akhir pekan menjadi tamu di sebuah acara di rumah gubernur New Jersey.

Khairullah lahir di Suriah, tetapi keluarganya mengungsi dalam tindakan keras pemerintah oleh pemerintah Hafez al-Assad pada awal 1980-an. Keluarganya melarikan diri ke Arab Saudi sebelum pindah ke New Jersey pada tahun 1991. Sejak itu dia tinggal di sana.

Dia menjadi warga negara AS pada tahun 2000 dan terpilih untuk masa jabatan pertamanya sebagai walikota pada tahun 2001. Dia juga menghabiskan 14 tahun sebagai petugas pemadam kebakaran sukarela.

Khairullah mengatakan dia melakukan tujuh perjalanan ke Suriah dengan organisasi bantuan kemanusiaan dari 2012 hingga 2015 saat perang saudara melanda sebagian besar negara.

"Saya orang Suriah, dan Anda tahu, sangat sulit untuk melihat apa yang kami lihat di TV dan media sosial dan tidak menanggapi untuk membantu orang," katanya. "Maksudku, kami merasa sangat tidak berdaya."

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Wali Kota Muslim Amerika Serikat Gedung Putih Idulfitri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :