Sabtu, 27/04/2024 03:39 WIB

Puluhan Ribu Warga Israel Kembali Protes Rencana Reformasi Peradilan

Ini adalah minggu ke 16 berturut-turut demonstran memprotes reformasi peradilan pemerintah yang dianggap sebagai serangan terhadap demokrasi.

Warga Israel memprotes RUU reformasi peradilan kontroversial pemerintah, di depan kediaman Menteri Kehakiman Yariv Levin, di pusat kota Modiin, pada 9 Maret 2022. (AFP)

JAKARTA, Jurnas.com  - Puluhan ribu orang Israel memadati jalan-jalan Tel Aviv pada Sabtu selama 16 minggu berturut-turut untuk memprotes reformasi peradilan pemerintah yang mereka lihat sebagai serangan terhadap demokrasi. 

Protes  terus berlanjut meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 27 Maret mengumumkan jeda untuk memungkinkan pembicaraan tentang reformasi yang bergerak melalui parlemen dan memecah belah bangsa.

Demonstrasi pasa Sabtu terjadi menjelang protes massal lainnya yang direncanakan di kota pesisir pada Minggu bertepatan dengan pidato Netanyahu di majelis umum Federasi Yahudi Amerika Utara.

Proposal reformasi pemerintah akan membatasi otoritas Mahkamah Agung dan memberi politisi kekuasaan yang lebih besar atas pemilihan hakim.

Pemerintahan Netanyahu, sebuah koalisi antara partai Likud dan sekutu ekstrim kanan dan Yahudi ultra-Ortodoks, berpendapat bahwa perubahan diperlukan untuk menyeimbangkan kembali kekuasaan antara anggota parlemen dan peradilan.

Minggu depan Israel juga akan memperingati Hari Peringatan untuk tentara yang gugur dan korban terorisme  dan juga peringatan 75 tahun negara itu.

Penentang reformasi merencanakan demonstrasi lain pada Selasa di Tel Aviv menjelang Hari Kemerdekaan pada hari Rabu, dan mereka yang mendukung reformasi diharapkan berkumpul pada  Kamis.

Sumber: Al Arabiya

KEYWORD :

Benjamin Netanyahu Israel Reformasi Peradilan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :