Jum'at, 26/04/2024 20:41 WIB

China Tahan Puluhan Orang atas Kebakaran Rumah Sakit di Beijing

Kebakaran, yang terjadi pada Selasa (18/3) sore di Rumah Sakit Changfeng di ibu kota China, menewaskan sebagian besar pasien, dan melukai puluhan orang lainnya.

Penyidik memeriksa koridor yang terbakar akibat kebakaran di sebuah rumah sakit di Beijing, Rabu, 19 April 2023. (Foto: AP/Andy Wong)

JAKARTA, Jurnas.com - Pihak berwenang China menahan puluhan orang atas kebakaran rumah sakit di Beijing yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan memaksa orang yang selamat untuk melompat keluar dari jendela untuk melarikan diri.

Kebakaran, yang terjadi pada Selasa (18/3) sore di Rumah Sakit Changfeng di ibu kota China, menewaskan sebagian besar pasien, dan melukai puluhan orang lainnya.

Rekaman dramatis yang diposting ke media sosial menunjukkan orang-orang berpegangan pada tali dan melompat dari gedung, sementara yang lain bertengger di unit AC eksternal dalam upaya putus asa untuk berlindung dari api.

Wakil walikota distrik Fengtai, Li Zongrong menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kematian 16 wanita dan 13 pria yang tewas dalam kobaran api, yang paling mematikan di Beijing dalam lebih dari dua dekade.

"Kami merasakan penyesalan dan rasa bersalah yang mendalam," kata Li Zongrong kepada wartawan saat mengumumkan jumlah korban pada konferensi pers pada hari Rabu.

"Saya dengan ini menyampaikan belasungkawa mendalam kami untuk para korban, dan mengungkapkan rasa hormat kami yang tulus kepada keluarga korban, yang terluka dan kerabat mereka, dan meminta maaf kepada masyarakat di seluruh kota," katanya.

Dua belas orang, termasuk direktur rumah sakit, telah ditahan sehubungan dengan kebakaran tersebut, kata Sun Haitao dari biro keamanan publik Beijing, menambahkan bahwa perwakilan dari perusahaan yang merenovasi fasilitas tersebut termasuk di antara mereka yang ditahan.

Penyelidikan awal mengungkapkan kebakaran itu disebabkan oleh "percikan api yang dihasilkan selama renovasi internal dan pembangunan departemen rawat inap rumah sakit", menurut Zhao Yang dari pemadam kebakaran kota.

"Percikan api menyulut elemen yang mudah menguap dari cat yang mudah terbakar di lokasi," kata Zhao.

CCTV penyiar negara melaporkan bahwa dari yang mati, 26 adalah pasien di rumah sakit, dua adalah staf rumah sakit, dan satu adalah anggota keluarga pasien.

People`s Daily yang dikelola negara melaporkan bahwa pada Rabu pagi 39 orang dirawat di rumah sakit karena cedera, dan tiga lainnya telah dipulangkan.

Pejabat tinggi kota mengunjungi rumah sakit tak lama setelah kebakaran, yang terjadi sekitar pukul 1 siang pada Selasa dan padam setengah jam kemudian.

Sekretaris partai Beijing Yin Li berjanji untuk segera mengidentifikasi penyebab kecelakaan itu dan meminta pertanggungjawaban orang yang bertanggung jawab, menurut Beijing Daily.

Sebagai informasi, rumah sakit tersebut terletak di kawasan perkotaan barat ibu kota, sekitar 25 menit dengan mobil dari Lapangan Tiananmen. Kebakaran mematikan biasa terjadi di China karena standar keselamatan yang lemah dan lemahnya penegakan hukum.

Tragedi hari Selasa adalah yang paling mematikan di ibu kota China sejak kebakaran Juni 2002 di sebuah kafe internet yang menewaskan 25 pelajar.

Sepuluh orang tewas dalam kebakaran blok apartemen di Xinjiang barat laut pada November, memicu protes terhadap penguncian COVID-19 yang dipersalahkan karena menghambat upaya penyelamatan.

Dan 38 orang tewas dalam kebakaran di sebuah pabrik di China tengah, juga pada November, dengan pihak berwenang menyalahkan pekerja atas pengelasan ilegal.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Kebakaran Rumah Sakit di Beijing China Korban Tewas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :