Senin, 29/04/2024 08:45 WIB

Pelaku Usaha Mengeluh, Pemerintah Belum Perhatikan Industri Galangan

Industri perkapalan nasional, belum  mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah sehingga fasilitas yang dimiliki sangat terbatas.

Ilstrasi Presiden Joko widodo saat meninjau galangan kapal. Foto: ksp

JAKARTA, Jurnas.com - Pelaku usaha galangan kapal yang tergabung dalam Institusi Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) menggelar buka puasa bersama di Holliday Inn Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Dalam buka puasa itu, sejumlah permasalahan,   isu strategis dan prospek serta pemetaan tantangan para pelaku industri galangan kapal kedepan ikut dibahas dalam forum ini.

Anita Puji Utami, Ketua Umum IPERINDO mengatakan, sejauh ini Pemerintah belum sepenuhnya  memberikan dukungan nyata kepada asosiasi yang menaungi galangan yang menjadi supporting  transportasi laut yang sangat berperan di dalam mem-back up logistik nasional.

"Industri ini harus mendapat perhatian dari Pemerintah dan  tidak bisa diremehkan, untuk itu Pemerintah perlu memberikan insentif-insentif yang terkait dengan keberlangsungan usaha industri ini, baik itu insentif perpajakan, suku bunga perbankan ,subsidi  listrik, pengembangan SDM ,  maupun yang lainnya. Sehingga kedepan kata Anita, industri perkapalan yang ada di Indonesia harus mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah," kata Anita melalui keterangan tertulis yang diterima jurnas.com di Jakarta, Jumat (7/4/2023).

Soal industri galangan yang belum mengambil peran dalam perawatan kapal kapal yang berlayar di Alur laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Alumni ITS Surabaya ini mengatakan, karena industri perkapalan nasional, belum  mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah sehingga fasilitas yang dimiliki sangat terbatas.

"Terutama fasilitas insentif pajak maupun suku bunga perbankan dan lainnya. Otomatis Industri ini tidak bisa berkembang untuk menambah fasilitas yang bisa mendukung kapal-kapal yang berada di jalur Alki terutama yang berukuran besar," imbuhnya.

Apabila pemerintah bisa memberikan kebijakan terkait hal di atas, sambung Anita, maka industri ini pasti bisa mendukung seluruh layanan-layanan yang ada di sana. “Ini sebenarnya merupakan prospek yang bagus sekali. Karena industri galangan kapal adalah industri yang padat karya, padat teknologi dan padat modal sehingga bisa dikatakan industri ini adalah industri yang strategis. Jadi industri ini yang harus didukung oleh pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat IPERINDO, Bambang Haryo Soekartono mengungkapkan, dalam situasi buka puasa bersama ini, diharapkan IPERINDO dapat diperhatikan oleh pemerintah. Pemasalahan yang dialami oleh IPERINDO bisa diselesaikan oleh pemerintah secara baik, sehingga iklim usaha galangan atau penunjangnya semakin baik.

"Industri galangan atau Industri maritim ini, harus betul-betul ada di Indonesia dan berkembang lebih baik. Setidaknya, ada 42 ribu kapal yang ada di Indonesia baik logistik dan komersial, itu semuanya sangat bergantung pada IPERINDO atau industri galangan ini," ujar pengamat yang biasa disapa BHS ini.

Anggota DPR-RI 2014-2019 itu melanjutkan, industri galangan memiliki peran yang sangat strategis di wilayah Indonesia,dimana  arus penumpang dan logistik sangat bergantung pada industri ini.

"Tanpa industri galangan, mereka tidak bisa beroperasi, karena semua pembaruan kelas sertifikasi ada di industri galangan. Pemerintah harus tahu itu. Artinya hidup matinya logistik di Indonesia, sangat bergantung pada IPERINDO," tutup BHS.

KEYWORD :

IPERINDO Industri galangan Logistik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :