Sabtu, 27/04/2024 07:41 WIB

Pebisnis China Masuk Daftar Sanksi AS, China Protes

Kami secara konsisten menentang sanksi sepihak tersebut, kata Lu dari Kementerian Luar Negeri China.

AS - China

Washington - Menyusul keberhasilan uji coba rudal balistik beberapa minggu lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menetapkan sanksi melalui Dapertemen Keuangan pada Jumat (03/02) terhadap 13 orang dan 12 perusahaan. Daftar sanksi yang ditetapkan itu termasuk sejumlah kelompok di China, Lebanon dan Uni Emirat Arab.

Perusahaan China dan tiga orang pebisnis China, dan hanya satu dari mereka disebut warga negara China oleh Departemen Keuangan AS, yaitu Qin Xianhua. Penetapan sanksi tersebut ternyata membawa dampak kerugian bagi pihak ketiga, terutama China.

Juru bicara Kementrian Luar Negeri China, Lu Kang, mengatakan bahwa Beijing telah mengajukan protes kepada Washington atas tindakan yang dinilai sepihak tersebut. Menurutnya, sanksi tersebut merugikan pihak ketiga yang tidak bermanfaat.

"Kami secara konsisten menentang sanksi sepihak tersebut," kata Lu dalam jumpa pers kepada media di Beijing.

Para eksekutif dari dua perusahaan China dalam daftar tersebut mengatakan pada Minggu (05/02) bahwa mereka hanya mengekspor barang ke Timur Tengah dan mereka menganggap hal itu tidak salah.

Pada beberapa bulan sebelumnya, China sudah geram atas kebijakan Trump yaitu sanksi unilateral dalam kaitannya dengan Iran atau ambisi nuklir Korea Utara. Sanksi tersebut secara tidak langsung memberikan dampak kerugian yang nyata bagi pemasukan China.

China tidak hanya memiliki hubungan ekonomi dan diplomatik yang erat dengan Teheran, tetapi juga berperan mendorong pembangunan program nuklir Iran.[]

KEYWORD :

pebisnis china daftar sanksi AS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :