Sabtu, 27/04/2024 19:24 WIB

Kementan Tinjau Pasar Kepuh Kuningan, Terpantau Harga Komoditas Pangan Alami Penurunan

Kementan Tinjau Pasar Kepuh Kuningan, Terpantau Harga Komoditas Pangan Alami Penurunan.

Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polbangtan YOMA memonitor ketersediaan bahan pokok di Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan. (Foto: Kementan)

Yogyakarta, Jurnas.com - Menghadapi Bulan Ramadhan 1444 H, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerjunkan jajarannya ke lapangan untuk pantau ketersediaan bahan pangan pokok. Hal ini sebagai salah satu wujud konkrit komitmen Kementerian Pertanian untuk senantiasa menjamin ketahanan pangan nasional.

“Saya pantau terus perkembangan stok dan harga pangan pokok setiap minggunya. Semua pejabat saya harus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah”, jelas Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan sebagai upaya mendeteksi peringatan dini atau early warning system (EWS) ketersediaan pangan nasional.

“Kami bentuk Satgas Pangan Tingkat Nasional, khususnya wilayah Jawa Barat. Mereka bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan. Jika ada data warna merah, harus ada penyusunan strategi dan rekomendasi treatment Pemerintah”, papar Dedi.

Tidak terkecuali Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) yang juga mendapat mandat untuk melakukan monitoring ketersediaan, kebutuhan, dan harga komoditas pangan di Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan, Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas terkait.

Sutiman, anggota Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polbangtan YOMA, yang terjun langsung melaporkan bahwa Ketersediaan 12 Komoditas pangan Strategis di Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat dalam kondisi aman/mencukupi dalam arti stok aman, bahkan pada komoditas tertentu mengalami penurunan harga.

“Pada prinsipnya stok bahan pangan di Kuningan ini terpantau aman. Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabe Besar Rp 45.000-Rp35.000 (Penurunan Rp 10.000/kg), cabe rawit Rp 45.000-40.000 (penurunan Rp 5.000/kg), bawang merah Rp 32.000-Rp 30.000 (penurunan Rp 2000/kg),” rinci Sutiman.

Penurunan harga pada komoditas cabe besar, cabe rawit dan bawang merah dibanding minggu lalu, diduga karena belum adanya kelonjakan permintaan dari konsumen.

Untuk komoditas lain, sambung Sutiman, harga terpantau stabil, “Harga Beras Rp 13.000, Jagung Rp 10.000, Kedelai Rp 14.000, Bawang Putih Rp 28.000, Ayam Rp 38.000, Daging Sapi Rp 125.000, Gula pasir Rp 14.000, dan minyak goreng Rp 18.000, masih ajeg tidak mengalami fluktuasi,” ujarnya.

Hanya saja pada komoditas daging ayam mengalami kenaikan harga namun tidak signifikan. Harga daging ayam yang mulanya Rp32.000 naik sebesar Rp1.000 menjadi Rp33.000. Berdasar keterangan Ahmad Juber, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan (Diskatan), kenaikan terjadi karena mulai naiknya permintaan konsumen.

Ahmad Juber juga memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa upaya guna menjaga ketersediaan pangan di wilayahnya. “Kami melakukan kerjasama dengan Dinas UKM Diperindag dan bulog melalui program distribusi beras dari Bulog ke 32 kecamatan di kab Kuningan. Masing-masing 10 ton per kecamatan. Program ini dilakukan dari tanggal 20 Februari 2023 sampai dengan 8 Maret 2023,” ujarnya.

Selain itu juga ada Program spesifik untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat yang dicanangkan Diskatan Kuningan yaitu program BUNDA MENYAPA (membangun desa menata sumberdaya pangan keluarga). Dalam program tersebut masyarakat diajak memanfaatkan lahan pekarangan dengan diberikan bantuan bibit, polybag, dan pupuk untuk setiap Kepala Keluarga (KK) dan didampingi secara intensif.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo Dedi Nursyamsi Pangan Polbangtan YOMA




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :