Sabtu, 27/04/2024 20:45 WIB

Kementan Dorong Komoditas Pertanian Makin Berdaya Saing di Pasar Ekspor

Ekspor pertanian pada tahun 2022 tumbuh sebesar 10,52 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor pertanian Januari - Desember 2022 mencapai US$ 4,89 miliar. 

 

JAKARTA, Jurnas.com - Tren positif peningkatan ekspor pertanian di tahun 2022 dicapai berkat adanya peningkatan pada beberapa komoditas unggulan sektor pertanian yang telah diprogramkan direktorat jenderal teknis Kementerian Pertanian (Kementan).

Begitu kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang kepada awak media pada acara `Kabarantan Ngopi Bareng Insan Pertanian` di Gedung Barantan, Jakarta, Rabu (22/2).

"Sesuai tugas strategis yang diberikan Bapak Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, Barantan mengawal tiap komoditas yang dilalulintaskan di pasar global," kata Bambang.

Dia menjelaskan, ekspor pertanian pada tahun 2022 tumbuh sebesar 10,52 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor pertanian Januari - Desember 2022 mencapai US$ 4,89 miliar. Sementara periode yang sama pada tahun 2021 tercatat senilai US$4,24 miliar saja.

Bambang juga menyampaikan capaian dan refleksi kinerja jajarannya pada tahun sebelumnya.

"Kita berhasil mengharmonisasikan aturan teknis pada komoditas porang, nanas, dan buah naga untuk pasar Tiongkok. Semoga peluang ini dapat dimanfaatkan pelaku usaha, karena protokol ekspor sudah siap," papar Bambang lagi.

 

Dia juga memaparkan perkembangan ekspor sarang burung walet. Sebanyak 19 persen dari total 1,502 ton saran burung walet tanah air yang masuk ke pasar Tiongkok dan selebihnya laris di 23 negara lainnya.

"Dengan persyaratan ekspor yang cukup ketat, sebanyak 33 eksportir mampu memenuhinya. Dan tentunya kami berkepentingan menambah jumlah eksportir yang bisa lolos dengan memberikan pendampingan dan pengawasan," jelas Bambang.

Pada kesempatan yang sama Bambang juga memaparkan tantangan terhadap ancaman hama penyakit karantina yang berbahaya pada hewan dan tumbuhan.

"Setelah PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak, kini ada LSD dan kita berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulanginya," jelasnya.

Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Wisnu Wasisa Putra, yang turut mendampingi secara teknis menjelaskan upaya mitigasi dan penanggulangan yang telah dilakukan.

"Penguatan sistem pengawasan, kolaborasi dan tidak kalah penting adalah partisipasi masyarakat khususnya media menjadi penting agar sumber daya hayati dan pertanian tetap sehat dan aman untuk keberlangsungan pangan kita," kata Wisnu.

Sementara, AM Adnan, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati juga menyampaikan info terkini terkait komoditas pertanian yang tengah bersiap memasuki pasar ekspor baru.

"Salah satunya mangga ke Jepang, negosasi teknis telah memasuki tahap akhir, semoga tahun ini mangga kita sudah dapat tembus," ujar Adnan.

Dalam mendorong daya saing pertanian dipasar global, selain gencar melakukan harmonisasi aturan teknis sanitari dan fitosanitari, Barantan bersama dengan Bea Cukai, Pelindo dan instansi terkait lainnya juga terus mempercepat upaya

pembenahan ekosistem logistik nasional di pelabuhan. Pembenahan National Logistic Ecosystem (NLE) sesuai Inpres 05/20200 dalm masuk dalam program Stranas PK-KPK.

"Tahun lalu pembenahan pelayanan karanrina sudah dilakukan di 14 pelabuhan, dan tahun ini sesuai target KPK ditambah 20 pelabuhan menjadi 34 pelabuhan," pungkas Bambang.

KEYWORD :

Ekspor Pertanian Syahrul Yasin Limpo Bambang Sarang Burung Walet




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :