Minggu, 28/04/2024 00:27 WIB

Instruksi "Muslim Ban" Presiden Trump Diprotes

Sedikitnya tujuh warga negara asing telah ditahan di LAX dan diberitahu mereka tidak lagi disambut.

Donald Trump

Los Angeles- Sebanyak 300 pemerotes berkumpul di Bandar Udara Internasional Los Angeles (LAX) untuk memperlihatkan solidaritas kepada pengungsi dan migran Muslim yang ditahan berdasarkan instruksi Presiden Donald Trump "Muslim Ban", Sabtu (28/1) malam.

Mereka meneriakkan "Trump harus pergi", "Tidak Trump, Tidak KKK, Tidak Ada Fasisme di USA", dan slogan lain, kerumunan orang itu menyeru rakyat agar membangkang terhadap perintah tersebut.

Pada Jumat (27/1), Pemerintah Amerika memberlakukan larangan bepergian 90 hari ke negeri Paman Sam kepada warga negara tujuh negara yang mayoritas warga mereka adalah Muslim. Juga pembekuan 120 hari program pengungsi.

Sedikitnya tujuh warga negara asing telah ditahan di LAX dan diberitahu mereka tidak lagi disambut, seperti dilansir Los Angeles Times. Harian tersebut menyatakan warga negara asing itu diperkenankan naik pesawat sebelum instruksi tersebut berlaku.

Tuntutan pemrotes dikumandangkan oleh Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti, yang pada Sabtu malam mentweet, "Los Angels akan selalu menjadi tempat buat pengungsi." Acara menyalakan lilin dan protes dijadwalkan diselenggarakan pada Minggu waktu setempat.

Larangan perjalanan Trump, yang oleh banyak pihak digambarkan sebagai "Muslim ban", telah menyulut kebingungan dan kekacauan di seluruh negeri itu dan memicu keprihatinan serta kecaman dari seluruh dunia. Protes serupa telah meletus di bandar udara di banyak kota besar lain.

Di Chicago, lebih dari 1.000 orang berkumpul di Bandar Udara O`Hare. Di Denver, Colorado, puluhan pemrotes berkumpul di luar bandar udara internasional untuk memperlihatkan dukungan buat pengungsi. Itu adalah akhir pekan kedua demonstrasi di Los Angeles setelah Trump diambil sumpahnya di Ruang Oval. Lebih dari satu juta orang hadir pada akhir pekan sebelumnya untuk mengikuti kegiatan Women`s March.

KEYWORD :

Amerika Serikat Donald Trump Muslim Ban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :