Sabtu, 27/04/2024 03:51 WIB

Pemerintah Persiapkan Survei Stok Beras Nasional Akhir 2022

Pemerintah akan Lakukan Survei Stok Beras Nasional Akhir 2022.

Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) menjelang puasa dan lebaran 2018 di DKI Jakarta aman (Foto: Humastani)

JAKARTA, Jurnas.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Perdagangan mempersiapkan pelaksanaan survei stok beras nasional akhir2022.

Langkah tersebut dalam rangka mendapatkan data stok beras nasional yang update dan sesuai dengan kondisi di lapangan untuk menjaga akurasi arah kebijakan beras nasional di akhir tahun ini dan di tahun 2023.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menjelaskan, survei dilakukan secara serentak pada 31 Desember 2022 di 34 provinsi dan 470 kabupaten/kota dengan melibatkan 1.369 enumerator.

"Pendataan dilakukan untuk mengetahui stok beras secara nasional yang ada di rumah tangga (produsen dan konsumen), penggilingan, pedagang, horeka, dan industri penyedia makan minum," tutur dia.

Adapun mengenai penentuan jumlah kabupaten dan jumlah sampel ditetapkan sesuai mekanisme BPS, dengan total sebanyak 32.235 sampel yang terdiri dari 5.989 rumah tangga produsen, 5.033 rumah tangga konsumen, 3.756 penggilingan, 2.970 pedagang besar sedang, 4.100 pedagang mikro kecil, 1.500 hotel, 6.063 katering, 600 industri besar sedang, dan 2.224 usaha Industri menegah kecil.

"Hasil survei ini akan diolah langsung oleh BPS dan akan dipublikasikan pada pertengahan bulan Januari 2023, setelah dilakukan validasi dan verifikasi data serta pembahasan teknis hasil survei oleh tim lintas Kementerian dan Lembaga," ujar Arief.

Arief mengatakan, survei ini sebagai tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kemenko Perekonomian yang membahas mengenai Neraca Komoditas bersama Kementerian dan Lembaga terkait pada Jumat (09/12).

Sebelumnya, rencana pelaksanaan Survei Stok Beras Nasional ini juga telah disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV Sudin.

Dalam kesempatan tersebut Arief menyampaikan, untuk melakukan validasi atas data produksi dan stok beras nasional, pada 31 Desember akan dilakukan survei bersama oleh Bapanas, BPS, Kemenko Perekonomian, Kementan dan Kemendag.

 

Survei stok beras sebelumnya pernah dilakukan pada tahun 2015, kemudian di tahun 2021 pada bulan Oktober dan Desember, terakhir survey stok beras dilaksanakan pada tahun 2022 di bulan Maret dan Juni yang dilakukan oleh Kementan dan BPS.

Selanjutnya, pelaksanaan survei bersama ini akan dilakukan secara berkala, dengan begitu diharapkan informasi mengenai stok beras tersedia secara rutin, akurat, dan lebih mudah diperoleh.

"Saat ini, tugas ketersediaan dan stabilisasi pangan ada di Badan Pangan Nasional, sehingga kami akan lead survey stok beras pada akhir tahun 2022 ini, tentunya dengan tetap menggandeng BPS, Kemenko Perekonomian, Kementan, dan Kemendag. Selanjutnya untuk tahun depan akan dilaksanakan penyediaan data pangan dengan lebih terencana," lanjut Arief.

Lebih lanjut, Arief meminta semua pihak yang terlibat dalam survei ini dapat saling berkolaborasi dan menjalankan tugasnya dengan baik. Dia juga mengajak masyarakat mendukung pelaksanaan survei ini.

"Khususnya kepada para responden diharapkan dapat menyampaikan data beras yang riil dan akurat, mengingat upaya pemerintah memastikan stabilitas stok dan harga pangan yang berkelanjutan tidak bisa tepat sasaran tanpa diperkuat dengan sistem data yang akurat dan terperinci," ungkap dia.

Menurut Arief, ketersediaan data pangan yang bersifat realtime dapat berperan sebagai Early Warning System serta instrumen mitigasi bagi faktor-faktor penyebab berbagai dampak permasalahan pangan seperti kenaikan inflasi.

KEYWORD :

Bapanas Survei Beras Akhir Tahun Arief Prasetyo Adi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :