Sabtu, 11/05/2024 16:55 WIB

Qodari Ungkap Rahasia Rute Indonesia ke Piala Dunia

Saya cek negara-negara yang ikut Piala Dunia. Dari 32 negara kemarin yang ikut di Qatar 2022, semuanya boleh dibilang masuk 50-60 ranking FIFA. Saya lihat ranking pada hari ini itu paling rendah Qatar di peringkat 60 setelah sebelumnya peringkat 50, turun 10 tingkat karena kan kalah terus di Piala Dunia 2022.

M Qodari, pakar politik dari Indo Barometer. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerhati sepak bola nasional yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menaruh harapan besar bagi Indonesia bisa tampil di Piala Dunia di masa yang akan datang.

Dalam videonya yang dibuat saat menonton Indonesia vs Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (23/12), Qodari membuka rahasia peta jalan atau rute yang ia analisis dari kisah sukses 32 negara yang lolos dalam ajang sepak bola terakbar sejagat itu. Hal itu tercermin dari daftar ranking yang dirilis FIFA pada 22 Desember 2022.

“Saya cek negara-negara yang ikut Piala Dunia. Dari 32 negara kemarin yang ikut di Qatar 2022, semuanya boleh dibilang masuk 50-60 ranking FIFA. Saya lihat ranking pada hari ini itu paling rendah Qatar di peringkat 60 setelah sebelumnya peringkat 50, turun 10 tingkat karena kan kalah terus di Piala Dunia 2022,” ujar Qodari, dikutip Minggu (25/12).

Dia menilai, negara-negara yang mampu bersaing di Piala Dunia adalah negara yang memiliki peringkat yang tinggi, seperti Maroko yang saat ini ada di posisi 11 ranking FIFA.

“Intinya sih, negara-negara yang bisa bersaing di Piala Dunia Qatar kemarin memang peringkatnya tinggi. Maroko sekarang peringkat 11 melonjak dari peringkat 22, kemudian Jepang peringkat ke-20 sebelumnya peringkat ke-24, Kemudian Korea Selatan sekarang peringkat 25 sebelumnya peringkat 28,” terangnya.

“Arab Saudi yang mengalahkan Argentina di pertandingan pertama di peringkat ke-49 sebelumnya peringkat 51. Jadi memang kalau melihat ranking FIFA ini bisa kita simpulkan memang peringkat ini mewakili kemampuan dari negara-negara yang ada di ranking FIFA begitu,” sambung Qodari.

Sementara itu, dia melihat posisi Squad Garuda masih jauh dari standar, yaitu berada di peringkat ke 151. Maka, ia menekankan bahwa harapan satu-satunya agar Indonesia bisa masuk Piala Dunia, yakni dengan memperbaiki kualitas pertandingan agar mampu naik posisi minimal 50 besar ranking FIFA. Jika tidak, harapan itu bak jauh panggang dari api, alias mustahil.

“Jadi jangan mimpi Indonesia bisa lolos kualifikasi Piala Dunia kalau rankingnya masih 151 begitu. Baru boleh berharap masuk piala Dunia dengan pengalaman di Qatar 2022 ini apabila peringkat Indonesia itu masuk kepada 50 besar,” ungkapnya.

Qodari menyadari jalan panjang menuju Piala Dunia butuh waktu dan proses. Ia mencontohkan, rute terdekat yang harus ditempuh adalah berjuang dan lolos terlebih dahulu di babak penyisihan Kawasan Asia Tenggara.

“Kita sadar, boleh dibilang negara paling kompetitif di Asia tenggara itu Vietnam. Kalau nggak salah bisa sampai lolos ke penyisihan ketiga menuju piala Dunia. Itu Vietnam rangking 100 besar,” bebernya,

Lanjut Qodari, agar masuk Piala Dunia, maka Indonesia harus bisa naik dari peringkat 151 dan bahkan bertahap tembus ke peringkat 30 besar.

“Jadi perjalanan Indonesia kalau mau ikut Piala Dunia sekali lagi panjang, dari 151 bagaimana kemudian bisa masuk 100 besar. Dari 100 besar kemudian masuk ke dalam 50 besar dan kalau mau betul-betul kompetitif seperti Korea Selatan atau Jepang paling tidak masuk 30 besar lah,” katanya.

Selain itu, Qodari juga menyinggung soal optimisme bagi Timnas Indonesia bisa lebih cepat masuk Piala Dunia. Hal itu tercermin dari rencana FIFA yang akan memperbesar kuota peserta Piala Dunia dari 32 negara menjadi 48 negara.

Hal itu, menurut Qodari, menjadi angin segar bagi Indonesia dapat memperpendek peringkat dan peluang Indonesia masuk Piala Dunia selanjutnya.

“Kan kalau 48 negara peserta kalau peringkat Indonesia itu katakanlah 70-an atau 75 barangkali udah bisa punya peluang untuk masuk menjadi lolos kualifikasi piala Dunia entah nanti 2026 atau 2030,” paparnya.

Qodari mengaku gregetan dengan posisi Timnas Indonesia dan berencana turut serta aktif membenahi wajah sepak bola tanah air dengan masuk dan membenahi PSSI dari dalam.

“Kita harus memanfaatkan momentum Piala Dunia Qatar, seperti Maroko dan negara-negara Asia lainnya untuk menjadi inspirasi agar Indonesia bisa lolos Piala Dunia di masa yang akan datang dan saya ingin berpartisipasi aktif dalam proses itu,” ucap Qodari.

“Saya akan berusaha untuk menjadi pengurus PSSI, ya kalau bisa menjadi komite eksekutif supaya bisa mewarnai dan melakukan revolusi sepak bola di Indonesia pada umumnya, revolusi PSSI dan revolusi liga, salam olahraga, sukses Indonesia untuk Piala Dunia. Revolusi PSSI harga mati, merdeka,” demikian Qodari.

 

 

 

 

KEYWORD :

PSSI Timnas sepak bola Piala Dunia FIFA M Qodari




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :