Sabtu, 27/04/2024 02:26 WIB

Bom Bunuh Diri Astana Anyar, Komisi III DPR Sebut BNPT Kecolongan

Santoso meminta seluruh pihak terkait mewaspadai potensi bom bunuh diri menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Kejadian serupa tak boleh terulang.

Anggota Komisi III DPR RI Santoso. (Foto: Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi III DPR RI Santoso menyebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kecolongan ledakan di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Jawa Barat. Terlebih, ledakan tersebut diduga berasal dari bom bunuh diri.

"Peristiwa bom bunuh diri ini BNPT kecolongan," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/12).

Santoso meminta seluruh pihak terkait mewaspadai potensi bom bunuh diri menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Kejadian serupa tak boleh terulang.

"Potensi bom bunuh diri harus diwaspadai menjelang Nataru,” kata dia.

Dia mengingatkan polisi dan Badan Intelijen Negara (BIN) harus mendeteksi upaya teror tersebut. Politikus Demokrat ini ingin masyarakat benar-benar aman saat merayakan Nataru.

Santoso juga meminta program deradikalisasi BNPT tidak hanya berorientasi pada penyerapan anggaran. BNPT harus benar-benar menbentuk sikap toleransi masyarakat terhadap perbedaan maupun pandangan politik.

"Program deradikalisasi yang dilakukan BNPT jangan hanya beroreantasi pada penyerapan anggaran tapi benar-benar membentuk sikap toleran antar anak bangsa atas adanya perbedaan dan pandangan politik," tegas dia.

Ledakan terjadi di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Jawa Barat. Teror diduga bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.20 WIB pada Rabu, 7 Desember 2022.

"Benar ada ledakan," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Ibrahim Tompo.

Polisi hingga kini belum bisa memastikan identitas pelaku, termasuk korban bom tersebut.

"Tapi informasi lebih lanjut, sedang kami cek. Sedang cek korbannya," katanya.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi III Santoso BNPT Mapolsek Astana Anyar bom bunuh diri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :