Rabu, 15/05/2024 22:17 WIB

Kementan Akselerasi Ekspor Pertanian Lewat Penyuluhan

Kementan Akselerasi Ekspor Pertanian Lewat Penyuluhan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP), yang mengangkat tema Akselerasi Ekspor Pertanian, Jakarta, Jumat (11/11).

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyusun strategi baru dalam menghadapi krisis pangan, yang dipicu pandemi COVID-19, dampak perubahan iklim, dan perang Rusia dan Ukraina.

 Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, strategi pertama yang akan dilakukan Kementan ialah meningkatkan kapasitas produksi pangan komoditas pengendali inflasi, seperti cabai dan bawah merah.

Di samping itu, lanjut Mentan Syahrul, Kementan juga akan mengurangi impor pangan, seperti jagung, kedelai, bawag putih, gula/tebu, dan daging sapi.

"Staregi kedua, Kementan akan melakukan pengembangan pangan substitusi impor seperti, ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum. Domba, kambing, dan itik untuk substitusi daging sapi. Aren dan kelapa genjah untuk substitusi gula dan tebu," lanjut Mentan Syahrul.

Adapun strategi yang ketiga, sambung mantan gubernur Sulawesi Selatan itu, yakni melakukan peningkatan ekspor komoditas pertanian, seperti sarang burung walet (SWB), porang, daging ayam, dan telur.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, kondisi saat ini merupkan peluang emas untuk mengakselerasi ekspor komoditas pertanian.

"Bapak Menteri memberikan pengarahan kepada kita saudara-saudarakau untuk disampaikan kepada peenyuluh, para petani, poktan, gapoktan, KWT, petani milenial bahwa kita mesti ada gerakan konkret untuk mengantisiapsi kiris pangan global ini," Dedi pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP), yang mengangkat tema "Akselerasi Ekspor Pertanian", Jakarta, Jumat (11/11).

Dedi mengatakan, ekspor adalah solusi untuk mengatasi krisis pangan, dan saat ini adalah peluang emas bagi para petani untuk mengekspor berbagai komoditas ke mancanegara.

"Saat ini harga pangan di pasar dunia sangat bagus bagi petani. Ini peluang emas bagi para petani kita untuk mengekkpor berbagai komoditasnya ke mancanegara," kata 

Dia mengatakan, komoditas yang sangat potensial untuk diekspor saat ini adalah SWB dan porang. Di samping itu, buah-buahan tropis yang tidak ada di negara subtropis seperti durian, mangga, manggis, duku, dan salak.

"Ada komoditas perkebunan. Sejak Belanda dulu komoditas perkebunan Indonesia terkenal di dunai. Sampai saat ini komoditas sawit menjadi komoditas ekspor terbesar di sunia, termasuk komoditas kopi, kakao, dan lada," sambungnya.

Terkait ekspor, Dedi berharap para penyuluh mendampingi petani untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk. "Nggak mungkin kalau kualitas produk pertanian kita rendah bisa ekspor. Jadi, Kualitas menjadi kata kunci bahwa kita bisa ekspor atau tidak," imbuh Dedi.

Hadir sebagai pemateri MSPP, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Kehati, Adnan mengatakan, Badan Karantina Pertanian (Barantan) telah diamanahkan sebagai koordinator Gratieks atau gerakan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian.

"Ajakan Pak Menteri ini kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk meningkatkan nilai ekspor tiga kali lipat yang dimulai dari 2019-2024. Jadi, kalau di BPPSDMP, penyuluh-penyuluhnya bisa mendukung melalui penyuluhan," kata Adnan.

Dia menjelaskan, ruang lingkup peningkatan ekspor pertanian adalah produksi. "Para petani yang eksis serarang ini tentunya harus meningkatkan produksinya dengan menggunakan input dan masukan yang benar-benar bisa meningkatkan produksi," kata Adnan.

Selain peningkatan produksi, standar mutu pertanian juga harus dijaga kualitasnya, di antaranya dengan tidak menggunakan pestisida yang sangat berlebihan.

Di samping itu, lanjut Adnan, kontinuitas atau keberlanjutan produksi juga perlu dijaga. "Untuk menjamin pasar semua ini berpengaruh. Kami dalam hal ini Barantan siap membantu dalam hal memperluas akses pasar," kata dia.

KEYWORD :

Akselerasi Ekspor Pertanian Penyuluhan BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi Adnan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :