Jum'at, 03/05/2024 04:30 WIB

Pertumbuhan Negatif Neraca Perdagangan Disorot DPR

Neraca perdagangan nasional 2016 masih mengalami pertumbuhan negatif.  Baik di sisi ekpor maupun impor.

Uang Rupiah (ilustrasi)

Jakarta - Anggota Komisi XI DPR Ecky Awal Mucharram meyoroti pertumbuhan negatif neraca perdagangan nasional 2016. Ia berharap pencapaian tersebut menjadi acuan pemerintah untuk menguatkan basis neraca perdagangan nasional 2017.

"Baik di sisi ekpor maupun impor. Sebab keduanya masih melaporkan pertumbuhan negatif. Ekspor turun hampir 4 persen. Capaian ekspor migas terkoreksi hampir 30 persen. Beruntung ekspor non-migas. Turun tidak lebih dari 1 persen," ujar Ecky di Jakarta, Jumat (20/1/2017).

Ia menambahkan, sebenarnya neraca perdagangan nasional 2016 menunjukkan peningkatan surplus mencapai USD8,72 miliar atau meningkat dari capaian sebelumnya di kisaran USD7,6 miliar. Namun hasil ini masih memperlihatkan pertumbuhan negatif.

Ecky juga menyebut surplus neraca perdagangan 2016 lebih dipengaruhi penaikan perdaagangan non migas yang mencapai angka USD14,4 miliar. Sementara perdagangan migas justru defisit hingga USD5,6 miliar.

Lebih jauh dijelaskn Ecky pada sisi impor mengalami penurunan hingga 5 persen. Impor paling signifikan hanya pada impor bahan modal mencapai 9,7 persen dan barang baku turun sekitar 5,6 persen. Berbeda dengan impor barang konsumsi yang justru melonjak hingga 14 persen.

"Ini mengkhawatirkan. Artinya kondisi sektor industri manufaktur mengalami kelesuan yang akan mempengaruhi penyerapan tenaga kerja," terangnya.

Ecky menyatakan pada prinsipnya neraca perdagangan nasional memperlihatkan prestasi yang bagus jika dibandingkan dengan hasil pencapaian negara lain di tengah kondisi ekonomi global yang tak pasti. Hanya saja, adanya kerawanan pada sisi neraca transaksi berjalan serta jasa dan pendapatan.

"Surplus ini diharapkan dapat menekan defisit neraca transaksi berjalan. Struktur neraca transaksi berjalan kita sangatlah rapuh. Kita hanya bertumpu pada kekuatan neraca perdagangan," paparnya.

Pada bagian akhir Ecky berharap situasi tersebut dapat menjadi tantangan bagi pemerintah memproteksi peningkatan impor dan perluasan jangkauan pasar. "Untuk memperbaiki surplus neraca perdagangan kedepan. Jangan hanya puas dengan pada partner-partner perdagangan utama saja," tuntas Ecky.

KEYWORD :

Neraca Perdagangan Ecky Awal Mucharram




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :