Senin, 13/05/2024 08:01 WIB

Meski Surplus, Neraca Perdagangan Maret 2023 Alami Perlambatan

Surplus neraca perdagangan ini alami perlambatan dibandingkan Februari 2023 karena peningkatan impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspor

Kantor Badan Pusat Statistik. (Foto: bps.go.id))

Jakarta, Jurnas.com - Neraca perdagangan Indonesia melanjutkan tren surplus selama 35 bulan berturut-turut di Maret 2023.

Neraca perdagangan Indonesia Maret 2023 mengalami surplus sebesar USD2,91 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas USD4,58 miliar. Meski begitu, BPS sebutkan mengalami perlambatan.

"Namun, surplus neraca perdagangan ini mengalami perlambatan dibandingkan Februari 2023 karena peningkatan impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspor," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Pada Maret 2023, ekspor Indonesia mengalami peningkatan sebesar 9,89%, menjadi sebesar USD23,5 miliar dibandingkan dengan Februari 2023 (mtm).

Kenaikan tersebut utamanya dipengaruhi oleh kenaikan ekspor komoditas bahan bakar mineral dan logam mulia dan emas/permata.

"Sejalan dengan kenaikan ekspor, pada Maret 2023 impor juga mengalami kenaikan sebesar 29,33% (mtm) menjadi sebesar USD20,59 miliar dan lebih tinggi dari kenaikan ekspor," ungkap Imam

Kenaikan tersebut utamanya disebabkan oleh kenaikan impor barang modal sebesar 34,35%.Dia mengatakan, kenaikan impor barang modal dan bahan baku/penolong dapat berpengaruh terhadap kinerja ekspor.

"Hal ini karena sebagian barang modal dan bahan baku yang diimpor digunakan untuk produksi barang yang diekspor," ujarnya.

 

KEYWORD :

BPS Neraca Perdagangan Maret 2023




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :